Berita , D.I Yogyakarta
Perpanjangan Status Siaga Gunung Merapi, Berikut Potensi Bahayanya
HARIANE - Aktivitas Gunung Merapi sejak Juni 2024 terus meningkat, bahkan terbilang masih cukup tinggi yang ditandai dengan muntahan material vulkanik dan deformasi.
Pemerintah Kabupaten Sleman pun memperpanjang status “SIAGA” Gunung Merapi melalui Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 27.21/Kep.KDH/A/2024 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Erupsi Gunung Api Merapi.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan menyampaikan, berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 10 Juli 2024 yang disampaikan oleh BPPTKG, terpantau aktivitas vulkanik Gunungapi Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
“Beberapa kali terjadi luncuran lava pijar dalam satu minggu terakhir dan cukup tinggi,” terang Makwan, Kamis, 11 Juli 2024.
Berdasarkan laporan tersebut, lanjut Makwan, potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas pada sisi selatan-barat daya, yaitu di Sungai Boyong (sejauh 5 kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal 7 kilometer).
Sementara pada sisi tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” jelasnya.
Meski demikian, ia menyebut kondisi masih aman dan masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa. Namun diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta waspada bahaya lahar dan awan panas guguran saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.
Menindaklanjuti peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang terus meningkat, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan pemantauan Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman yang berada di Kapanewon Pakem pada Kamis, 11 Juli 2024.
Meski tidak ada peningkatan status Gunung Merapi maupun peningkatan zona bahaya yang direkomendasikan, tinjauan Bupati ini selain untuk memantau aktivitas Gunung Merapi juga dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan BPBD Sleman dalam menanggapi kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Merapi baik itu dari segi logistik, peralatan, transportasi, maupun petugas sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.
“Alhamdulillah sekarang sudah melandai, tetapi masyarakat diharapkan tetap waspada dalam beraktivitas terutama masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi,” ujar Kustini.
Kustini juga berharap masyarakat maupun wisatawan bisa mematuhi zona aktivitas yang aman sesuai rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).****