Pesan Puan Maharani Jelang HUT Ke-50 PDIP untuk Kader, Netizen: Cocok Jadi Capres 2024
HARIANE - Pesan Puan Maharani jelang HUT Ke-50 PDIP yang disampaikan untuk kader ini belakangan sedang ramai menarik perhatian publik.Pesan Puan Maharani jelang HUT Ke-50 PDIP tersebut pun mendapatkan respon beragam dari netizen yang mendukungnya untuk maju menjadi calon presiden di tahun 2024.Lantas pesan Puan Maharani jelang HUT Ke-50 PDIP seperti apa yang menarik perhatian netizen? Berikut informasi selengkapnya yang bisa disimak dibawah ini.
Pesan Puan Maharani Jelang HUT Ke-50 PDIP untuk Kader, Netizen: Cocok Jadi Capres 2024Sabtu, 7 Januari 2023 Puan Maharani mengunggah sebuah video pendek untuk memberikan ucapan dan pesan kepada kader-kader dalam rangka menyambut HUT ke-50 PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)."4 hari jelang HUT ke-50 PDI Perjuangan, saya jadi teringat langkah awal saya di dapil Solo Raya sekitar 15 tahun yang lalu. Sebagai kader, saya selalu diajarkan bahwa menyatu dengan rakyat adalah cara untuk menjadi bagian dari rakyat itu sendiri. Apalagi perjuangan politik PDI Perjuangan jelas didedikasikan dengan satu tekad yaitu berpihak pada wong cilik sebagai basis dan dedikasi partai. Btw, beda banget gak saya sekarang dengan saya belasan tahun lalu? #50TahunPDIPerjuangan #PuanMaharani" tulis Puan Maharani.Adapun dalam sebuah video pendek berdurasi satu menit yang diunggah dalam akun media sosial Facebook resmi miliknya ini juga berisikan tentang kisah inspiratif perjalan Puan Maharani dalam mengawali dunia politik.Di mana Puan Maharani menjelaskan bahwa, sejak awal pada tahun 2008 turun ke dunia politik, provinsi Jawa Tengah telah menjadi tempatnya untuk menginjakan kaki untuk belajar politik.Sebelumnya, Puan sudah sering ke Jawa Tengah dan disitulah Puan mulai turun ke lapangan untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan mendengar langsung aspirasi masyarakat. Pesan Puan Maharani jelang HUT Ke-50 PDIP. (Foto: Facebook/Puan Maharani)Kemudian Puan mulai belajar menangkap keinginan dan aspirasi agar tidak berjarak dengan masyarakat untuk bisa menangkap apa yang masyarakat rasakan.