HARIANE - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo mendorong ketahanan demokrasi di Kulon Progo tetap terjaga. Hal ini dipandang penting, meski gelaran Pemilu 2024 telah usai.
Saat ini, Bawaslu Kulon Progo telah bekerjasama dengan TAF dan LKiS untuk mengembangkan dan memelihara demokrasi melalui program democratic resilience.
Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto mengatakan, suara masyarakat sipil sebagai bagian aspirasi, harus tetap terjamin. Mulai tahapan pemilu atau Pilkada, hingga non-tahapan.
"Pada tahapan pemilu, ada let’s vote. Yakni mendorong partisipasi masyarakat sipil di semua tahapan pemilu maupun pilkada,” terang Marwanto, Kamis (20/2/2025).
Marwanto menurutkan, pada saat non-tahapan, dikenal istilah let’s voice yang bisa diartikan bahwa masyarakat sipil bersuara atau berpendapat pada pemerintah baik pusat maupun daerah terkait hasil dari pemilu atau pilkada.
Marwanto menjelaskan di fase non-tahapan ini justru cukup krusial. Jadi masyarakat harus menyuarakan aspirasinya, berkaitan dengan peran masyarakat sipil dalam mengawal pemerintahan dari hasil pemilu/pemilihan, dan juga menentukan ketahanan demokrasi yang sebenarnya.
"Jadi di masa ini, kami harapkab kolaborasi dengan TAF maupun LKiS”, pungkas Marwanto.****