Berita , Jabodetabek

Polisi Ungkap Sejumlah Fakta Kasus Penemuan Jasad Wanita dalam Peti Kemas Tanjung Priok

profile picture Ima Rahma Mutia
Ima Rahma Mutia
jasad wanita dalam peti kemas Tanjung Priok
Polisi ungkap sejumlah fakta terkait penemuan jasad wanita dalam peti kemas Tanjung Priok. (Freepik)

HARIANE – Publik sempat digegerkan dengan penemuan jasad wanita dalam peti kemas Tanjung Priok pada Selasa, 16 Januari 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.

Kasus ini menjadi buah bibir masyarakat lantaran kondisi korban yang ditemukan di terminal bongkar muat 01 Perca dalam kondisi sudah membusuk dan hampir tersisa tulang belulang saja.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, I Gusti Ngurah Putu Khrisna Naraya, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pekerja yang hendak memasukkan barang ke dalam peti kemas.

“Pekerja bongkar muat yang terkejut, langsung melaporkan penemuan itu kepada sekuriti, yang kemudian diteruskan ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.

Setelah Polisi tiba di lokasi dan melakukan olah TKP, aparat rupanya tidak menemukan kartu identitas korban dan hanya ada beberapa barang seperti tas, tote bag dan botol air minum.

Fakta Jasad Wanita dalam Peti Kemas Tanjung Priok dalam Kondisi Membusuk

Setelah melakukan otopsi, Polisi kemudian mengungkap sejumlah fakta terkait jasad wanita dalam peti kemas Tanjung Priok yang ditemukan dalam keadaan membusuk.

Iptu I Gusti Ngurah Putu Khresna mengungkapkan, korban diperkirakan sudah meninggal dua minggu sebelum ditemukan.

“Jenazah itu sudah dalam kondisi pembusukan lanjut atau sudah dalam proses mumifikasi dengan kondisi mayat seperti itu, perkiraan waktu kematian sekitar 2 minggu,” ujar Iptu Khrisna Naraya seperti dikutip dari PMJ.

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan sementara, korban diperkirakan berusia 50 – 65 tahun dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh wanita tersebut.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Tidak ada memar, tidak ada luka gores atau tusuk, tidak ada. Kemudian tidak tampak ataupun teraba adanya patah tulang, jadi saat diraba tidak ada patah tulang baik di tangan, kaki, kemudian leher nggak ada yang patah tulangnya,” lanjut Iptu Khrisna.

Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, maka penyebab kematian korban masih menjadi misteri, sehingga Polisi perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. ****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Usai Resmi Melapor, Keempat Korban Pelecehan Seksual di Gunungkidul Jalani Visum

Usai Resmi Melapor, Keempat Korban Pelecehan Seksual di Gunungkidul Jalani Visum

Sabtu, 27 Juli 2024 06:14 WIB
Respons Kemenkes Soal Masih Ada Orang Tua yang Enggan Anaknya Diimunisasi Polio pada ...

Respons Kemenkes Soal Masih Ada Orang Tua yang Enggan Anaknya Diimunisasi Polio pada ...

Jumat, 26 Juli 2024 23:29 WIB
Kotabaru Ceria Kembali Digelar, Dimeriahkan Berbagai Kegiatan Kesenian Hingga Bazar di Pedestrian Jalan ...

Kotabaru Ceria Kembali Digelar, Dimeriahkan Berbagai Kegiatan Kesenian Hingga Bazar di Pedestrian Jalan ...

Jumat, 26 Juli 2024 23:07 WIB
Jadwal KRL Bogor Manggarai 27-31 Juli 2024, Cek Jam Berangkat Hari Ini

Jadwal KRL Bogor Manggarai 27-31 Juli 2024, Cek Jam Berangkat Hari Ini

Jumat, 26 Juli 2024 22:31 WIB
Inspiratif! Anak Pengrajin Bambu asal Buleleng Bali Diterima Kuliah Gratis di UGM

Inspiratif! Anak Pengrajin Bambu asal Buleleng Bali Diterima Kuliah Gratis di UGM

Jumat, 26 Juli 2024 21:45 WIB
Peringatan Gelombang Tinggi di Perairan Tanjung Priok, Waspada Tanggal 26 - 28 Juli ...

Peringatan Gelombang Tinggi di Perairan Tanjung Priok, Waspada Tanggal 26 - 28 Juli ...

Jumat, 26 Juli 2024 21:45 WIB
PIN Polio Tahap 2 Berlangsung, Orang Tua Enggan Anaknya Diberi Imunisasi Tambahan, Kenapa?

PIN Polio Tahap 2 Berlangsung, Orang Tua Enggan Anaknya Diberi Imunisasi Tambahan, Kenapa?

Jumat, 26 Juli 2024 21:44 WIB
Hore! Disdukcapil Buka Layanan di BCE, Perekaman E-KTP Sambil Jalan-jalan

Hore! Disdukcapil Buka Layanan di BCE, Perekaman E-KTP Sambil Jalan-jalan

Jumat, 26 Juli 2024 19:08 WIB
Per Juni 2024, DP3AP2KB Kota Yogyakarta Mencatat Puluhan Kekerasan yang Terjadi Pada Anak

Per Juni 2024, DP3AP2KB Kota Yogyakarta Mencatat Puluhan Kekerasan yang Terjadi Pada Anak

Jumat, 26 Juli 2024 18:10 WIB
Kasus Tewasnya Mahasiswa Unisa, JPW Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembawa Sajam

Kasus Tewasnya Mahasiswa Unisa, JPW Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembawa Sajam

Jumat, 26 Juli 2024 14:09 WIB