Berita
Presiden Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng per 28 April 2022, Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia
Nicholas Alvin
Presiden Jokowi larang ekspor minyak goreng per Kamis, 28 April 2022 mendatang. (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)
Harga minyak kedelai sebagai minyak goreng alternatif pengganti minyak kelapa sawit sontak mengalami kenaikan usai Presiden Jokowi mengumumkan larangan ekspor minyak goreng.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade, Amerika Serikat melonjak 4,5% menjadi 83,21 sen per pon sebelum menurun kembali menjadi 81,42 sen. Minyak kedelai sudah mengalami kenaikan hampir 50% pada tahun ini saja.
Menurut Presiden Badan Perdagangan Solvent Extractors Association of India (SEA), Atul Chaturvedi, langkah Jokowi larang ekspor minyak goreng tersebut dinilai akan merugikan konsumen di India.
"Langkah ini sangat disayangkan dan tidak terduga," ungkap dirinya.
Berdasarkan data yang dihimpun Statista, India merupakan negara pengimpor utama minyak kelapa sawit di dunia pada tahun 2020 lalu, diikuti oleh Republik Rakyat Tiongkok dan Pakistan.
BACA JUGA : Jalan Lingkar Brebes-Tegal Diresmikan Presiden Jokowi, Inilah Fakta Jalur Alternatif Mudik Lebaran yang Telan Biaya Sebesar 224 MiliarSelain akibat keputusan Jokowi larang ekspor minyak goreng, kenaikan harga tersebut juga dipicu oleh kekhawatiran global akan inflasi produk pangan, menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Hal tersebut mengingat Ukraina sendiri dikenal sebagai negara pengekspor utama gandum, jagung, minyak bunga matahari, dan minyak lobak. "Ini adalah berita buruk bagi konsumen minyak nabati di banyak negara yang saat ini bergantung pada minyak kelapa sawit mengingat kekurangan minyak bunga matahari, minyak lobak, dan minyak kedelai," ungkap Siegfried Falk, seorang analis Oil World yang berbasis di Hamburg, Jerman. Argentina yang merupakan negara pengekspor utama minyak kedelai sempat menghentikan ekspor minyak kedelai pada pertengahan Maret 2022 lalu sebelum meningkatkan pajak ekspornya menjadi 33% dari 31% untuk menekan tingkat inflasi pangan dalam negeri. Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak diproduksi, dikonsumsi, dan diperdagangkan di dunia; diikuti oleh minyak kedelai, minyak lobak, dan minyak biji bunga matahari. Indonesia sendiri merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan menyumbang sekitar 60% total pasokan minyak kelapa sawit dunia, diikuti oleh Malaysia yang menyumbang 25% dari total pasokan global yang diperkirakan akan mencapai 77 juta ton tahun ini. ****