HARIANE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mencatat, setidaknya 140 hingga 160 ton perhari produksi sampah di lingkungan masyarakat dan lingkungan pemerintahan.
Meskipun demikian, Kepala DLH Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho megakui jumlah tersebut telah mengalami penurunan meski belum stabil.
"Biasanya itu 180 - 190 ton perhari, namun untuk sepanjang 2023 rata-ratanya 140 - 160 ton perhari produksi sampah di Bantul," ujar Ari, Sabtu 15 Juli 2023.
Ari menjelaskan timbulan samlah perorangnya mencapai 0,44 kg perhari di lingkungan masyarakat Kabupaten Bantul.
"Baik sampah rumah tangga, sejenis rumah tangga, industri, pasar, dan lingkungan pemerintahan," ungkapnya.
Upaya meminimalisir produksi sampah di Bantul terus digenjot Pemkab Bantul dengan membentuk kelompok pengolah sampah di lingkungan masyarakat.
Sub Koordinator Penanganan Sampah DLH Kabupaten Bantul, Esti Rahayu memaparkan penanganan pengolahan sampah berupa Bank Sampah, sodaqoh sampah di Masjid dan Intermediete Transfer Facility (ITF) atau pengolah sampah organik yang tengah di bangun di Pasar Niten.
"Kami juga melakukan sosialisasi pengurangan sampah baik dari ruang lingkup pemerintah hingga lingkungan masyarakat di setiap Padukuhan di Kabupaten Bantul," ujar Esti Rahayu.
Di setiap Padukuhan terdapat kelompok penanganan sampah yang saat ini mencapai 400 kelompok yang terdaftar di SIMBersama (Sistem Informasi Bantul Bersih Sampah) 2025.
"Setiap enam bulan kami data kelompok tersebut, dan harus melaporkan kegiatan penanganan sampah di SIMBersama," ungkapnya.
Kelompok-kelompok penanganan sampah, terdiri dari Ibu-ibu PKK, Karang Taruna, Bank Sampah dan kelompok masyarakat lainnya.
Diketahui, produksi sampah selain diolah oleh masyarakat, sampah di buang di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.****