Gaya Hidup , Idul Fitri 1444H
Puasa Syawal Beriringan Setelah Hari Raya Idul Fitri atau Dipisah, Mana yang Lebih Utama
HARIANE - Puasa Syawal beriringan setelah Hari Raya Idul Fitri merupakan puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pasalnya, puasa Syawal ini ibarat penyempurna setelah satu bulan penuh menjalani puasa Ramadhan.
Dikatakan, bahwa dengan melakukan puasa Syawal setelah bulan Ramadhan, diibaratkan telah menjalani puasa setahun penuh.
Lantas, yang jadi pertanyaan adalah, apakah harus melakukan puasa Syawal beriringan setelah Hari Raya Idul Fitri langsung atau bisa dipisah?
Puasa Syawal Beriringan Setelah Hari Raya Idul Fitri Lebih Diutamakan
Salah satu puasa sunnah yang dianjurkan adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Seperti yang diketahui, bulan syawal jatuh setelah Ramadhan. Dimana tanggal 1 Syawal umumnya dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri.
Puasa Syawal ini umumnya dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri tersebut, yakni pada tanggal 2 hingga 7 Syawal.
Dilansir dari laman NU Online, menjelaskan bahwa puasa Syawal beriringan setelah Hari Raya Idul Fitri lebih diutamakan.
Sesuai dengan Hadits Imam Bukhari, yang dikutip oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani pada Kitab Nihayatuz Zain, seperti di bawah ini:
Artinya: “Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).