Berita

Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul
Suasana di salah satu SMP di Gunungkidul saat pendaftaran siswa baru. Foto : (Hariane/Pandu).

HARIANE – Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menyebut terdapat 20 Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta yang tidak mendapatkan siswa pada tahun ajaran 2025/2026 ini.

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran internal dan pihak sekolah untuk mengambil langkah kebijakan sementara.

Salah satu kebijakan yang diterapkan saat ini adalah memperpanjang masa pendaftaran secara offline bagi sekolah swasta yang tidak memperoleh siswa melalui sistem penerimaan murid baru (SPMB) secara online. Pendaftaran tetap dibuka hingga waktu masuk sekolah tiba.

“Pendaftaran offline tetap dibuka sampai nanti waktu masuk sekolah,” ujar Nunuk Setyowati.

Selain itu, ia juga meminta agar pihak sekolah, baik guru, staf, maupun siswa, aktif mempromosikan sekolahnya melalui media sosial dan berbagai platform lainnya.

Harapannya, sekolah-sekolah tersebut tetap dikenal dan memiliki daya tarik tersendiri di tengah persaingan.

Apabila hingga waktu yang ditentukan sekolah-sekolah tersebut tetap tidak mendapatkan siswa, maka kebijakan lanjutan akan ditetapkan oleh pemerintah melalui kajian dari dinas pendidikan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, di Kabupaten Gunungkidul terdapat 61 SMP negeri dan 45 SMP swasta, dengan total daya tampung mencapai 9.216 kursi.

Namun demikian, jumlah lulusan SD tahun ini tidak sebanding dengan kuota yang tersedia. Tercatat hanya ada 7.903 siswa SD yang lulus dan hendak melanjutkan ke jenjang SMP.

Artinya, terdapat kelebihan kuota sebanyak 1.313 kursi. Hal ini mengakibatkan sebagian sekolah tidak memperoleh siswa sama sekali, dan sebagian lainnya tidak mampu memenuhi jumlah minimal dalam satu rombongan belajar (rombel).

Dari data yang masuk, selain 20 SMP swasta yang tidak mendapatkan siswa sama sekali, terdapat 14 sekolah lainnya yang hanya memperoleh 1 hingga 10 murid baru.

Jumlah ini tentu tidak memenuhi standar rombel sesuai ketentuan, yang menetapkan batas minimal 20 siswa dan maksimal 32 siswa per kelas.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Kejagung Ungkap Peran 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina

Kejagung Ungkap Peran 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina

Sabtu, 12 Juli 2025
Suhu Dingin Musim Bediding di DIY, Ini Penjelasan BMKG

Suhu Dingin Musim Bediding di DIY, Ini Penjelasan BMKG

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Temon, Satu Orang Meninggal Dunia

Kecelakaan di Temon, Satu Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 12 Juli 2025
Mayu Ishikawa dan Yoshino Sato Tampil Cemerlang, Jepang Gebuk Polandia 3-1 di VNL ...

Mayu Ishikawa dan Yoshino Sato Tampil Cemerlang, Jepang Gebuk Polandia 3-1 di VNL ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Sabtu, 12 Juli 2025
Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Sabtu, 12 Juli 2025
Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Sabtu, 12 Juli 2025
Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Sabtu, 12 Juli 2025
Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Sabtu, 12 Juli 2025