Berita

Simak Pengertian Ramadhan dan Metode Penentuan Ramadhan “Hilal” yang Mudah Dipahami Saat ini

Jumat, 01 April 2022 19:29 WIB

HARIANE – Ramadhan adalah bulan suci dimana banyak masyarakat melakukan puasa semala 1 bulan. Ramadhan 2022 segera tiba, beberapa masyarakat terutama yang non-Muslim masih belum memahami pengertian Ramadhan dan metode penentuan Ramadhan “Hilal”.

Berkaitan dengan pengertian Ramadhan dan metode penentuan Ramadhan “Hilal”, dalam pengamatan akan memperhatikan bahwa posisi bulan suci dalam kalender berubah, jatuh sekitar 10 hari lebih awal setiap tahun. Hal ini karena Ramadhan didasarkan pada kalender lunar.

Sangat penting bagi Muslim untuk mengetahui pengertian Ramadhan dan metode penentuan Ramadhan “Hilal”. Ini juga berlaitan dengan bagaimana penampakan bulan menentukan tanggal mulainya, dan kapan itu terjadi tahun ini.

BACA JUGA : Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, Berikut Ketentuan yang Diberlakukan Kementerian Agama

Berikut ini penjelasan mengenai pengertian Ramadhan dan metode penentuan Ramadhan “Hilal” yang dilansir dari inews.

Pengertian Ramadhan yang secara harfiah berarti "panas terik" dalam bahasa Arab, adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam, dan menandai waktu ketika Al-Qur'an dikatakan telah diturunkan kepada Nabi Muhammad oleh Allah dengan puasa selama sebulan.

Muslim diwajibkan untuk menghabiskan waktu 30 hari berpantang dari makanan dan minuman, termasuk air, pada siang hari, sebagai sarana untuk merayakan dan merenungkan iman mereka.

Berdasarkan pengertian Ramadhan, puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam, aturan dasar yang diikuti semua Muslim, bersama dengan Syahadat (pernyataan iman), Salat (doa), Zakat (amal) dan haji.

Berkaitan dengan pengertian Ramadhan, selama Ramadhan ada peningkatan salat, dengan umat Islam bersyukur kepada Allah, sementara ritual puasa memungkinkan mereka untuk memahami penderitaan orang lain.

Mereka yang menjalankan puasa didorong untuk membaca Al-Qur'an dan teks suci dibacakan di Tarawih, doa malam khusus yang diadakan sepanjang bulan.

Secara tradisional, Ramadhan dimulai dengan penampakan bulan sabit, yang biasanya muncul satu malam setelah bulan baru, yang berarti tanggal mulainya tidak dapat diprediksi secara tepat.

Mengenai metode penentuan Ramadhan “Hilal”, ada beberapa perdebatan mengenai apakah hal ini merujuk pada yang menyaksikan bulan secara fisik di wilayah dan saat tersebut juga dapat terhambat oleh faktor-faktor seperti kondisi cuaca.

Akibatnya, banyak jemaah yang justru menunda penampakan di Arab Saudi atau daerah lain.