Berita , Nasional
Serangan Hamas Terhadap Israel Masuk Hari Ketiga , Fadli Zon: Hamas Bukan Teroris
Fadli menyatakan bahwa apa yang terjadi sekarang ini akibat diamnya dunia internasional dan PBB atas penindasan yang dilakukan Israel atas rakyat dan tanah Palestina.
"Serbuan Hamas atas Israel adalah akibat penyerangan pendudukan Israel yang terus menerus terhadap Masjid Al-Aqsa, aneksasi atas tanah warga Palestina. Provokasi sentimen anti-Palestina, Yahudisasi yang terus meluas, dan blokade dan isolasi Jalur Gaza sejak tahun 2006 yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang sangat parah,” ujar Fadli.
Fadli menyebut Hamas tidak bisa disebut sebagai teroris, sebab kejahatan Israel sepanjang 2023 telah membunuh hampir 300 warga Palestina di Tepi Barat.
Demikian juga provokasi penyerbuan sekitar 4.000 pemukim Israel terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa sepanjang Juni lalu.
Fadli menganggap meski terjadi kekerasan terhadap warga Palestina, dunia internasional tak melakukan langkah konkret apapun, termasuk PBB.
Lebih lanjut Fadli menyatakan bahwa konflik Palestina dengan Israel sekarang jelas-jelas sinyal dari kegagalan komunitas internasional termasuk PBB, negara-negara besar, dan lemahnya penegakan tatanan dunia berbasis aturan.
Fadli menambahkan bahwa tak mengherankan rakyat Palestina di Gaza menggunakan hak perlawanannya untuk kembali ke tanah airnya.
"Ini seperti para pejuang kita dahulu melawan penjajah Belanda. Rakyat Palestina merasakan ketidakadilan global,” kata Fadli.
Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 disebut sebagai serangan terbesar sepanjang 50 tahun terakhir. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com