Setelah tarif borobudur naik diwacanakan hingga Rp. 750.000 perorang, pemerintah dengan cepat merespon kesalahpahaman yang sedang terjadi. (Foto: Youtube/Ganjar Pranowo)
HARIANE - Setelah tarif Borobudur naik diwacanakan hingga Rp. 750.000 perorang, pemerintah dengan cepat merespon kesalahpahaman yang sedang terjadi. Diketahui kenaikan itu masih dalam tahap pembicaraan.Harga tiket masuk tidak memengaruhi setelah Tarif Borobudur Naik, karena kenaikan hanya dikenakan ketika pengunjung Domestik maupun Mancanegara menaiki kawasan Stupa.Dikutip dari kanal Youtube pribadi Ganjar Pranowo, setelah tarif Borobudur naik dan beritanya menyebar unggahan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjawab probelmatik yang tengah dipikirkan masyarakat.Kanal Youtube Ganjar Pranowo tersebut mengunggah jumpa pers yang berkaitan dengan setelah tarif Borobudur naik. Menko Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa ini dilakukan untuk lingkungan sekitar Candi.
Program dan destinasi wisata setelah tarif Borobudur naik
Wilayah pedestrian atau lingkungan sekitar Candi akan diperbagus kembali, sehingga Turis yang berkunjung dapat menikmati berwisata di wilayah Candi. Selain itu, pembatasan yang dilakukan Indonesia terhadap cagar budaya tersebut telah direkomendasikan oleh UNESCO.Setelah tarif Borobudur naik, para wisatawan yang berkunjung akan dikenakan biaya tambahan ketika ingin naik ke atas Stupa dan dibatasi. Namun, jika hanya menikmati sekitar Candi tidak dikenakan biaya tambahan. Para pedagang tidak perlu khawatir dengan adanya isu sepi Candi Borobudur. Unggahan akun InstagramLuhut Binsar Panjaitan telah menjelaskan harga tiket masuk masih wacana dan menyesuaikan dengan keadaan.Setelah tarif Borobudur naik, para pedagang tak perlu khawatir dengan omset penjualan. (Foto: Unsplash/Eugina Clara)Luhut Binsar Panjaitan juga mengatakan dikutip dari kanal YoutubeGanjar Pranowo, lingkungan Candi Borobudur - Prambanan akan jadi wilayah hijau. Adanya wacana pengurangan kendaraan berbahan bakar fosil jadi salah satu daya tariknya.
"Penataan 6,8 Triliyun untuk penataan ini semua (Candi Borobudur), jadi masalah tanah kita beresin, masalah penempatan kita beresin, masalah lampu, kabel, tidak boleh lagi ada di atas, dan ini saya pikir hal yang harus dilakukan karena Indonesia sedang Leading dalam urusan energi hijau," kata Luhut Binsar Panjaitan, Minggu, 5 Juni 2022.