Berita , Kesehatan

Meningkat Hingga 600 Kasus di India, Sudah Sampaikah Virus Nipah di Indonesia?

profile picture Hanuun Badriyah
Hanuun Badriyah
virus nipah di Indonesia
Waspadai masuknya virus Nipah di Indonesia, potensi endemik. (ilustrasi:pixabay/cromaconceptovisual)

HARIANE - Terdapat virus baru yang mematikan, yang menyebabkan 2 orang warga di India meninggal. Lalu bagaimana situasi Virus Nipah di Indonesia?

Virus Nipah merupakan satu dari sekian banyak virus zoonosis yang sudah di identifikasi menurut WHO. Virus ini tersebar dari kontak langsung manusia dengan hewan, melalui makanan yang terkontaminasi dan dikonsumsi, atau antar manusia.  

Sejak kemunculannya di "Sungai Nipah" Malaysia tahun 1999 hingga 2018, laporan infeksi virus Nipah mencapai 630 kasus. Distrik Kozhikode di Kerala, India bagian selatan dalam keempat kalinya mengalami endemi virus Nipah.

Dari 6 orang yang terinfeksi, 2 orang meninggal dan 4 orang lainnya masih dalam perawatan, dan sejumlah warga kozhikode serta warga luar distrik yang berkontak dengan terinfeksi melakukan karantina mandiri. Kabar terakhir Kerala sudah dalam kontrol.

Penyebab, Gejala, dan Vaksin Virus Nipah

Virus Nipah pertama kali ditemukan pada 1998-1999 di peternakan babi dekat Sungai Nipah, Malaysia. Laporan kasus mencapai 700 dan 400 kasus kematian di 5 negara Asia Selatan, termasuk Malaysia dan Singapura.

Inang virus ini berasal dari kelelawar buah. Orang dapat terinfeksi karena ada kontak langsung atau ada cairan dari kelelawar yang terinfeksi masuk dalam tubuh manusia. 

Gejala muncul paling lama 2 minggu setelah terpapar, dan sama dengan covid seorang terpapar akan mengalami demam dan sakit kepala hingga 2 minggu lamanya.

Fase terburuknya akan terjadi pembengkakan otak, ditandai dengan kantuk, diorientasi, kebingungan mental, dan bisa berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam, hingga sebabkan kematian

virus nipah di Indonesia
Keberadaan virus Nipah di Indonesia. (ilustrasi:Pixabay/Wirpixs)

Situasi Sebaran Virus Nipah di Indonesia

Belum ada laporan kasus virus Nipah di Indonesia, Namun sebelumnya pernah dilaporkan (Widarso et al., 2000) ada orang yang bekerja di Malaysia dan Kembali ke Indonesia yang terbukti positif mengandung antibodi virus Nipah. 

Ads Banner

BERITA TERKINI

Dipicu Cekcok Saudara, Dapur Rumah Warga di Piyungan Bantul Ludes Terbakar

Dipicu Cekcok Saudara, Dapur Rumah Warga di Piyungan Bantul Ludes Terbakar

Sabtu, 14 Juni 2025
Kementan Klaim Indonesia Surplus Jagung Pakan, Pemerintah Bakal Stop Impor

Kementan Klaim Indonesia Surplus Jagung Pakan, Pemerintah Bakal Stop Impor

Sabtu, 14 Juni 2025
Penantian Panjang Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Begini Kata Bupati Bantul Abdul Halim ...

Penantian Panjang Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Begini Kata Bupati Bantul Abdul Halim ...

Sabtu, 14 Juni 2025
Terekam CCTV, Pria Curi Kotak Infaq di Masjid Ki Ageng Pemanahan Gunungkidul

Terekam CCTV, Pria Curi Kotak Infaq di Masjid Ki Ageng Pemanahan Gunungkidul

Sabtu, 14 Juni 2025
Warga Banguntapan Bantul Digegerkan Penemuan Benda Mirip Geranat saat Kerja Bakti

Warga Banguntapan Bantul Digegerkan Penemuan Benda Mirip Geranat saat Kerja Bakti

Sabtu, 14 Juni 2025
Dukung UMKM di DIY, Shafiyah Expo Siap Digelar 3 Hari di JEC

Dukung UMKM di DIY, Shafiyah Expo Siap Digelar 3 Hari di JEC

Sabtu, 14 Juni 2025
Jadwal Penerbangan 20 Kloter Jemaah Haji Pulang 15 Juni 2025, Cek Disini

Jadwal Penerbangan 20 Kloter Jemaah Haji Pulang 15 Juni 2025, Cek Disini

Sabtu, 14 Juni 2025
Mantap, Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 14 Juni 2025 Kembali Meroket Tajam

Mantap, Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 14 Juni 2025 Kembali Meroket Tajam

Sabtu, 14 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 14 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 14 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Sabtu, 14 Juni 2025
Diaspora Keturunan Jawa Gelar Kongres Internasional di Gunungkidul, Tekankan Pentingnya Melestarikan Budaya Leluhur

Diaspora Keturunan Jawa Gelar Kongres Internasional di Gunungkidul, Tekankan Pentingnya Melestarikan Budaya Leluhur

Sabtu, 14 Juni 2025