Berita , Kesehatan , Artikel , Pilihan Editor
WHO Tak Punya Bukti Virus Cacar Monyet dapat Bermutasi, Epidemiolog : Situasi yang Dapat Dikendalikan
Melania Citra Pertiwi
WHO Tak Punya Bukti Virus Cacar Monyet dapat Bermutasi, Epidemiolog : Situasi yang Dapat Dikendalikan
HARIANE - Penyakit menular yang endemik di Afrika Barat cenderung tak ada perubahan. Terkait dengan penyakit ini WHO tak punya bukti virus cacar monyet dapat bermutasi.
WHO tak punya bukti virus cacar monyet dapat bermutasi yang dicatat pada Senin, 23 Mei 2022 silam.
WHO tak punya bukti virus cacar monyet dapat bermutasi ini juga disampaikan oleh kepala sekretariat WHO yang menjelaskan bahwa virus cacar memiliki kemampuan mutasi yang rendah. Dilansir dari website Reuters yaitu Rosamund Rawis selaku kepala sekretariat WHO menyatakan bahwa mutasi virus cacar monyet yang rendah yang dapat diketahui melalui urutan genom kasus dapat membantu memberikan informasi wabah virus ini. Kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai sebagai cacar monyet di Amerika Utara dan Eropa terdapat lebih dari 100 kasus. Penyebaran kasus cacar monyet ini masih tergolong belum parah. Epidemiolog juga menyatakan bahwa situasi penyebaran cacar monyet ini masih bisa dikendalikan. "Ini adalah situasi yang dapat dikendalikan, khususnya di Eropa namun kita tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Afrika, di negara-negara endemik,” ungkap Epidemiolog yang bernama Maria van Kerhove. Saat ini para ilmuan sedang memahami mengenai asal usul kasus serta kemungkinan perubahan yang terjadi pada virus tersebut seperti kemampuan bermutasinya. Menurut WHO virus ini menyebar di negara-negara yang di mana virus cacar monyet ini tidak bisa menyebar secara teratur.BACA JUGA : Cara Mencegah Cacar Monyet atau Monkeypox Menurut WHO, Ternyata Gejalanya Umum TerjadiMeskipun WHO tak punya bukti virus cacar monyet dapat bermutasi, WHO meminta layanan kesehatan, klinik kesehatan seksual, serta klinik dermatologi untuk senantiasa waspada terhadap kasus-kasus yang potensial seperti cacar monyet ini.