Berita , D.I Yogyakarta
Targetkan Zero Insiden, Pemkab Gunungkidul Gelar Pembinaan untuk Personil Satlinmas Rescue Istimewa
Edi juga menyoroti perubahan pola kunjungan wisatawan. Jika sebelumnya lonjakan wisatawan terjadi hanya pada akhir pekan atau saat libur panjang, kini kunjungan wisata ke pantai juga terjadi di hari biasa (weekday).
Banyak wisatawan yang tidak hanya datang pada siang hari tetapi juga menginap.
“Oleh karena itu, idealnya jumlah personel Satlinmas Rescue ditambah atau setidaknya ditingkatkan kapasitas dan keterampilannya untuk menghadapi tantangan yang semakin besar,” ujarnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2, Marjono, menjelaskan bahwa sistem kerja personel Satlinmas terbagi dalam dua jenis piket, yakni piket harian di pos pantai dan piket malam yang dilakukan di Pos Induk Pantai Baron selama 24 jam.
Ketika masuk akhir pekan, seluruh personel dikerahkan untuk berjaga hingga kawasan pantai sepi pengunjung.
Diakuinya, saat ini jumlah sarana dan prasarana yang tersedia masih terbatas. Satlinmas Rescue Istimewa Gunungkidul hanya memiliki tiga unit jetski, empat kapal jukung, serta beberapa unit ambulans.
Ia menegaskan bahwa masih dibutuhkan tambahan rambu-rambu permanen sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi kecelakaan di pantai.
“Kasus yang terjadi di Pantai Drini menjadi perhatian bagi kami. Sebagai langkah antisipasi, ke depan akan dibuat rambu-rambu peringatan yang lebih permanen dan jelas bagi para wisatawan,” kata Marjono.
Pihaknya menargetkan Zero Incident atau tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan di kawasan pantai pada 2025 ini.
Artinya, upaya peningkatan kapasitas SDM, penyediaan sarana dan prasarana, serta kesadaran wisatawan dalam mengikuti aturan keselamatan akan menjadi faktor penting dalam mewujudkan target tersebut.
“Dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata di Gunungkidul, keberadaan Satlinmas Rescue Istimewa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan. Para personel diharapkan lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan serta memberikan pelayanan penyelamatan yang lebih optimal,” pungkas Marjono.*****