Berita , Jateng
Terima Rp 6,1 Miliar, Begini Duduk Perkara Kasus Korupsi Walikota Semarang dan Suami

HARIANE – Kasus korupsi Walikota Semarang dan suaminya yang menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng masih hangat diperbincangkan.
Apalagi wanita dengan nama lengkap Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau biasa dipanggil Mbak Ita, diduga melakukan 3 tindak pidana korupsi.
Bersama dengan suaminya, Alwin Basri, Mbak Ita diduga menerima aliran dana hingga Rp 6,15 M. Atas perbuatannya, pasangan suami istri tersebut ditahan oleh KPK pada Rabu, 19 Februari 2025 yang lalu.
Duduk Perkara Kasus Korupsi Walikota Semarang
Berdasarkan informasi dari KPK, berikut adalah duduk perkara kasus korupsi Walikota Semarang dan suaminya.
1. Pengadaan Barang dan Jasa di Dinas Pendidikan Kota Semarang
Pada Juli 2022, Alwin Basri memerintahkan Kepada Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengusulkan anggaran pengadaan meja dan kursi fabrikasi SD senilai Rp 20 M ke APBD-P.
Untuk melancarkan aksinya, Alwin juga menunjuk PT DSP secara sepihak, sebagai pemenang pengadaan meja kursi tersebut.
HGR selaku Walikota Semarang mengesahkan usulan tersebut dan AB diduga menerima fee 10% dari nilai proyek atau sebesar Rp 1,75 Miliar.
2. Pengkondisian Proyek Tingkat Kecamatan di Semarang
November 2022, Alwin meminta proyek Penunjukan Langsung (PL) senilai Rp 20 miliar di tingkat kecamatan Kota Semarang.
Permintaan tersebut disanggupi oleh seluruh camat dan uang tersebut diserahkan kepada Alwin Basri pada Desember 2022.