Berita , Artikel , Pilihan Editor
Tradisi Unik Jamaah Haji Indonesia, Mulai Ganti Nama Hingga Mappatoppo
Ima Rahma Mutia
Tradisi Unik Jamaah Haji Indonesia, Mulai Ganti Nama Hingga Mappatoppo
Meskipun panggilan keseharian masyarakat Lampung yang sudah berhaji berubah, namun tujuan mereka berhaji bukanlah demi mengubah status sosial.
Pairozi menyatakan kalau perubahan status tersebut hanya sebagai bentuk penghormatan dari masyarakat Lampung pada seseorang yang telah melaksanakan Rukun Islam yang ke lima.
Berbeda dengan masyarakat Lampung, tradisi unik jamaah haji Indonesia yang berasal dari Makassar disebut dengan Mappatoppo.
Mappatoppo adalah sebuah prosesi selesainya ibadah haji yang ditandai dengan meletakkan peci atau surban pada jamaah laki-laki, dan cipo-cipo atau kerudung pada jamaah perempuan.
Tradisi dengan nama unik ini merupakan simbol perubahan seseorang yang semula belum berhaji menjadi haji dan telah menyempurnakan Rukun Islam.
BACA JUGA : Perhatian! Jemaah Haji Dilarang Membawa Air Zamzam ke Dalam Koper, Walaupun Hanya 1 MililiterDi tahun 2022, tradisi Mappatoppo sempat dilakukan masyarakat Bugis Makassar di Sektor 2 yang menjadi tempat menginap jamaah dari Embarkasi Ujung Pandang. Prosesi Mappatoppo yang dilakukan pada Mingu, 17 Juli 2022 tersebut dilakukan dengan para petugas yang mengenakan peci ataupaun cipo-cipo kepada para jamaah. Setelah itu mereka saling bersalaman dan ditutup dengan doa bersama. Itulah dua tradisi unik jamaah haji Indonesia yang berasal dari Bugis Makassar serta Lampung dengan harapan mereka menjadi haji yang mabrur. ****