Ulang tahun NU 2023 jatuh pada 31 Januari 2023, perjuangan NU untuk mensejahterakan Islam telah berjalan selama 100 tahun. (Foto: Nu Online)
HARIANE – Ulang tahun NU 2023 digelar dengan rangkaian kegiatan yang diikuti banyak tokoh penting. Puncak acara 1 abad NU 2023 diadakan pada 7 Februari 2023, di Stadion Delta Sidoarjo.
Melalui ulang tahun NU 2023, selama satu abad ini Nahdlatul Ulama telah menjalankan tujuan untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan, dan mengamalkan ajaran Islam yang berlandaskan pada Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.
Namun, ada yang tidak kalah penting dengan ulang tahun NU 2023, yakni mengetahui tokoh yang berjuang di balik berdirinya Nahdlatul Ulama.
Ada tiga kiai yang disebut tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, Kiai Abdul Wahab Hasbullah, serta Kiai Bisri Syansuri.
Namun selain tiga kiai tersebut sebenarnya banyak tokoh yang terlibat dalam pendirian NU.BACA JUGA : Harlah 1 Abad NU: Rangkaian Acara, Quotes, dan Lagu MarsSeperti diwartakan dalam Nu Online Jombang, masih banyak tokoh yang berkaitan dengan berdirinya NU, seperti Kiai Kholil Bangkalan yang dahulu merupakan guru dari Kiai Hasyim, kemudian ada Kiai Faqih Maskumambang Gresik yang dikatakan sebagai Wakil Rais Akbar. Selain beberapa tokoh ini juga tidak kalah dekatnya dengan sejarah berdirinya NU, seperti Kiai Mas Alwi Abdul Aziz yang berperan untuk menamai Nahdlatul Ulama, Kiai Ridwan Abdullah yang membuat lambang NU, serta Kiai Abdul Chalim sebagai Wakil Katib yang berasal dari PBNU pertama, serta masih banyak para ulama pendiri NU. Namun, tidak sedikit pula yang bertanya mengapa hanya tiga kiai yang kerap disebut sebagai pendiri NU? Hal tersebut karena Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, Kiai Abdul Wahab Hasbullah, serta Kiai Bisri Syansuri merupakan para tokoh yang memiliki peran awal dalam pembentukan NU. Selain itu secara beurutan ketiganya merupakan pimpinan tertinggi NU. Dimulai dari Kiai Hasyim Asy’ari sebagai pemimpin tertinggi NU pertama dan sebagai Rais Akbar. Setelah Kiai Hasyim Asy’ari wafat pada 25 Juli 1947, kepemimpinan diisi oleh KH Abdul Wahab Hasbullah. Kemudian pada 29 Desember 1971 KH Abdul Wahab wafat, diganti oleh KH Bisri Syansuri dengan menduduki jabatan tertinggi di NU yakni Rais ‘Aam dan wafat pada 25 April 1980. Jelang ulang tahun NU 2023, berikut adalah fakta mengenai tiga sosok kiai tersebut dengan peran luar biasanya dalam keislaman.
1. Kiai Hasyim Asy’ari
Kiai Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 di Jombang, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama yang memiliki peran signifikan. Melalui buku NU Penegak Panji Ahlussunah wal Jama’ah, bahwa berdasarkan usul Kiai Hasyim Asy’ari saat kegiatan pertemuan Komite Hijaz pada 31 Januari 1926, meminta agar Komite Hijaz tidak dibubarkan. Kiai Hasyim Asy’ari meminta agar Komite Hijaz hendaknya diteruskan namun dengan bentuk jamiyah, sehingga hal ini bisa menjadi cikal bakal terwujudnya organisasi keagamaan NU. Selain itu, Kiai Hasyim Asy’ari juga termasuk pahlawan nasional, yang dikenal sebagai sosok yang mampu membina pemikiran dan perilaku rakyat Indonesia, apabila disandingkan dengan konsep keberagamaan Indonesia.2. KH Abdul Wahab Hasbullah
Melansir laman PCNU Cilacap, KH Abdul Wahab Hasbullah lahir pada 31 Maret 1888 di Jombang, yang merupakan salah satu ulama pendiri serta penggerak NU. KH Abdul Wahab Hasbullah atau Kiai Wahab juga menjadi Panglima Laskah Mujahidin (Hizbullah) saat melawan penjajah Jepang. Selain itu Kiai Wahab mendirikan kursus bernama Tashwirul Afkar pada 1914. Pada 1916 KH Abdul Wahab Hasbullah membentuk organisasi pemuda Islam atau Nahdlatul Wathan dan pada 1926, menjadi Ketua Tim Komite Hijaz. Dalam Nahdlatul Ulama, KH Abdul Wahab Hasbullah juga berperan sebagai pencetus dasar-dasar kepemimpinan organisasi NU, yang terdiri dua badan, yaitu Syuriyah, serta Tanfidziyah sebagai bentuk usaha pemersatu antara kalangan tua dan muda.3. KH Bisri Syansuri
KH Bisri Syansuri lahir pada 18 September 1886, di Tayu, Pati. Setelah KH Abdul Wahab Hasbullah meninggal, Rais 'Aam NU dipegang oleh KH Bisri Syansuri pada 1972. Kemudian, terdapat tantangan besar yakni timbul sebuah Rancangan Undang-Undang Perkawinan yang dinilai jauh dari ketentuan hukum agama, sehingga perlu adanya penolakan. Oleh karena itu, terjadi perlawanan NU dalam RUU Perkawinan di awal Orde Baru tersebut yang tidak lepas dari peran Kiai Bisri Syansuri sebagai ahli fiqih bersama para kiai NU lain.BACA JUGA : Ikut Meriahkan Peringatan 1 Abad NU pada 7 Februari 2023, Bimbim Slank : Slankers Pakai Baju Putih dan PeciJelang ulang tahun NU 2023 mengenal tokoh penting yang memiliki peran besar dalam berdirinya NU, bisa menyambut harlah 1 abad NU semakin bermakna.****
1