Berita
Update Kondisi di Gaza Terkini: Iran Kirim Kapal Perang ke Laut Merah, USA-Israel Beda Pendapat Soal Otoritas Gaza
HARIANE - Update kondisi di Gaza terkini belum menunjukkan adanya tanda-tanda konflik kian mereda. Warga Gaza saat ini menghadapi tantangan nyata, usai 9 Rumah Sakit yang beroperasi mulai kekurangan suplai dan listrik setelah gencatan senjata.
Situasi tersebut diperparah dengan konflik lain yang terjadi di laut merah, setelah milisi Houthi dari Yaman memutuskan untuk ikut andil dalam konflik.
Terakhir, berdasarkan laporan dari Al Jazeera terjadi ketegangan antara milisi Houthi dan Amerika Serikat. Kapal perang US Navy terlibat serangan dengan Houthi dan menyebabkan korban tewas.
Serangan yang diluncurkan Marinir USA di laut merah tersebut, rupanya juga ikut direspon oleh Iran. Negara Iran dikabarkan tengah mengirimkan kapal perangnya menuju Laut Merah, yang membuat suasana diplomatik semakin keruh.
Update Kondisi di Gaza: Israel-Amerika Beda Pandangan Soal Gaza
Di sisi lain, sampai saat ini 21.978 orang tewas akibat konflik yang ditengarai pada 7 Oktober silam. Angka tersebut merupakan korban dari pihak Palestina yang didominasi oleh anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, Gaza yang tengah dibombardir tanpa kepastian menimbulkan tanda tanya terkait resolusi akhir dari konflik. Israel dan Amerika Serikat masih berbeda pendapat terkait wilayah Gaza.
Washington kembali mengajukan permintaan kepada Otoritas Palestina (PA) untuk kembali ke Gaza setelah konflik.
Namun, tampaknya hal itu bertentangan dengan para pejabat Israel yang mengatakan bahwa Israel seharusnya secara langsung mengendalikan wilayah tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Al Jazeera, Gaza dan Tepi Barat harus disatukan di bawah struktur pemerintahan tunggal, di bawah Otoritas Palestina yang diperbaharui.
Suara dan aspirasi para Palestina harus menjadi fokus dari tatanan pemerintahan pasca-krisis di Gaza, yang disatukan dengan Tepi Barat di bawah naungan PA.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai masa depan Gaza, Joe Biden sejak awal telah menunjukkan dukungan yang penuh terhadap Israel, termasuk dengan berjanji memberikan lebih dari $10 miliar bantuan militer kepada sekutu AS tersebut.****