HARIANE - Tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan pawai budaya, pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Endah Subekti Kuntariningsih - Joko Parwoto menyerahkan berkas pendaftaran kepada petugas KPU Gunungkidul, Selasa (27/8/2024). Usai menyerahkan berkas pendaftaran, pasangan Endah-Joko juga membeberkan sejumlah program-program mereka yang akan menjadi ujung tombak meraup suara dari masyarakat.
Mantan Ketua DPRD Gunungkidul itu menyampaikan salah satu program strategis yang ditawarkan, yaitu pemakmuran petani dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini didasari oleh eilayah Gunungkidul yang merupakan kawasan agraris dan wisata.
"Karena Gunungkidul (itu) kabupaten agraris, maka yang pertama kami usung adalah petani makmur dan UMKM berdaya," kata Endah di kantor KPU Gunungkidul di Wonosari usai mendaftarkan diri sebagai Bupati di Pilkada Gunungkidul 2024, Selasa (27/8/2024).
Selain itu, Endah juga akan membenahi indeks pembangunan manusia (IPM). Salah satunya dengan lebih memperhatikan kesehatan masyarakat dan generasi muda di Kabupaten Gunungkidul.
"Berhubungan dengan IPM kita, generasi emas kita. Karena terlalu banyak memegang handphone jangan sampai dia lupa apa yang harus dipelajari. Yang berikutnya adalah warga (yang) sehat," paparnya.
Endah dan Joko juga memaparkan program andalan lainnya, yang berfokus pada perbaikan jalan dan pasokan air. Program tersebut dijuluki 'Dalan Padhang, Cukup Banyu'. Untuk program itu, Endah mengatakan akan memanfaatkan kekuatan politisnya untuk mempermudah dalam realisasinya.
"Berikutnya jalan padhang dan cukup banyu. Secara politis kami diusung oleh Partai Golkar, beliau punya menteri nanti di pemerintahan yang baru. Beliau punya DPR RI ada Pak Gandung Pardiman (Ketua DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta). PDI Perjuangan juga punya DPR RI, DPRD DIY, DPRD Kabupaten. PKB pun demikian," jelasnya.
Terkait program jalan padhang dan cukup banyu, Endah mengatakan banyaknya jalan yang kondisinya rusak dan penerangan jalan yang kurang memadai menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat di Gunungkidul. Ditambah lagi, anggaran pendapatan Kabupaten Gunungkidul belum cukup untuk menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu, program ini menjadi salah satu yang akan diperjuangkannya.
"Anggaran pendapatan belanja daerah kita yang ukurannya belum tinggi tentu belum bisa meng-cover wilayah yang sekarang belum mendapatkan penerangan jalan dan jalan yang kayak. Siapa pun yang memimpin pasti akan memperjuangkannya," jelasnya.****