Berita , D.I Yogyakarta
Warga Kota Yogyakarta Resah, Sampah yang Sudah Dipilah Kembali Dicampur saat Pengangkutan
HARIANE- Sejumlah warga Kota Yogyakarta mengaku resah dengan sistem pengelolaan sampah. Pasalnya, sampah yang sudah dipilah oleh warga kembali dicampur saat proses pengangkutan.
Keresahan itu disampaikan warga dalam Sarasehan bersama Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta di Kemantren Pakualaman, Gunung Ketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Minggu 4 Juli 2023.
Sarasehan tersebut diikuti perwakilan dari 14 Kemantren se-Yogyakarta untuk menyampaikan hasil perkembangan dari adanya Gerakan Zero Sampah beserta berbagai hambatan yang terjadi di lapangan.
Perwakilan Warga Purwokinanti, Pakualaman, Yogyakarta, Siti menyampaikan keresahannya mengenai sampah yang sudah dipilah warga, namun pada saat diangkut justru dicampur kembali dengan jenis sampah yang berbeda.
“Kita dari pengurus Bank Sampah ini komplain karena sampahnya yang sudah dibungkus rapih. Tetapi pada saat diangkut gerobak, sampah dicampur kembali. Ini permasalahan real di lapangan,” ujar Siti.
Hal ini membuat pengurus merasa perlu ada ketegasan, karena membuat dua kali pengerjaan dalam memilah kembali sampah.
Padahal warga sudah mulai bisa menerapkan untuk melakukan Gerakan Zero Sampah.
Selain mengeluhkan proses pengangkutan, warga juga mengaku resah karena banyak permasalahan lain yang belum dituntaskan.
Mulai dari alat pendukung gerobak sampah, penyesuaian administrasi, dan permasalahan lainnya yang terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, bagi warga yang belum memiliki gerobak sampah pengangkut untuk bisa langsung mengajukan permintaan alat akomodasi melalui pengurus bank sampah.
Sementara terkait sampah yang sudah dipilah dicampur kembali, ia menyebut jika hal itu masih dalam proses peninjauan kembali.
“Berbagai usaha akan kami upayakan, sarasehan seperti ini kami bisa memantau bagaimana perkembangan di lapangan dan terus akan dilakukan pemantauan,” ujar Sugeng.