HARIANE - Masyarakat perlu waspada hoaks jelang Pemilu 2024 yang pada umumnya tersebar melalui media sosial. Propaganda dan berita hoaks sangat berbahaya dan dapat memicu kerusuhan bagi masyarakat.
Seperti yang telah diketahui bersama, Pemilu 2024 sebentar lagi akan diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia, tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024.
Untuk itulah berita hoaks maupun propaganda yang beredar luas di media sosial (medsos) perlu diwaspadai masyarakat agar pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai.
Waspadai Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Pemerintah tampaknya cukup direpotkan dengan berita hoaks yang beredar seolah tanpa henti menjelang Pemilu 2024 ini.
Konten-konten hoaks yang beredar di internet pun mempunyai bentuk yang beragam baik berupa tulisan, foto, maupun penggalan video yang di edit sedemikian rupa yang dapat merugikan salah satu atau banyak pihak.
Untuk menghalau hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kominfo mengimbau bahwa konten yang telah diumumkan sebagai hoaks agar tak lagi disebarkan masyarakat.
Bahkan, baru-baru ini Kominfo kembali menginformasikan berita hoaks yang beredar di media sosial TikTok yang meng-klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti kampanye akbar calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang diselenggarakan pada 27 Januari 2024 di Gelora Bung Karno (GBK) Kota Jakarta Pusat.
Video yang beredar tersebut tengah memperlihatkan Presiden Jokowi mengenakan kemeja berwarna putih dan berpidato di hadapan ribuan orang.
Faktanya, Kominfo menyebut bahwa klaim dalam unggahan video tersebut adalah keliru dan termasuk berita hoaks.
Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, semakin gencar informasi hoaks yang muncul di dunia maya. Oleh karena itu, berikut ini adalah ciri-ciri berita hoaks yang perlu diwaspadai masyarakat: