Berita , D.I Yogyakarta
Waspada Leptospirosis! Sudah Ada 6 Orang Meninggal di Kota Yogyakarta

Lana menjelaskan, kebanyakan kasus leptospirosis ditemukan di lingkungan rumah yang masih ada sampah terbuka serta kondisi rumah yang kurang layak.
Pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat, jika mengalami gejala seperti demam lebih dari 38 derajat celcius, disertai sakit kepala, nyeri otot nafas dan tubuh terasa lesu/lemas untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Leptospirosis ini ditularkan dari hewan, terutama tikus, ke manusia melalui luka terbuka,” jelasnya.
Selain leptospirosis, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai hantavirus meskipun masih jarang ditemukan di Kota Yogyakarta.
Hantavirus sendiri memiliki gejala mirip dengan leptospirosis, namun ditularkan lewat debu atau kontak dengan kotoran hewan terinfeksi.
“Gejalanya mirip dengan leptospirosis seperti demam dan gangguan pernapasan. Hantavirus ditularkan melalui debu atau kontak dengan kotoran hewan terinfeksi. Penggunaan masker dan menjaga kebersihan menjadi langkah pencegahan utama,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sri Panggarti, mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan hewan peliharaan.
“Hewan peliharaan seperti anjing, sapi, kambing, bahkan domba harus dijaga kesehatannya. Jika menunjukkan gejala demam dan kuning, segera bawa ke dokter hewan,” ujar Sri Panggarti.
Ia juga menekankan pentingnya menggunakan alat pelindung saat berkegiatan di area basah atau becek, serta mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah beraktivitas.
Vaksinasi leptospirosis untuk hewan peliharaan juga dianjurkan sebagai langkah pencegahan.****