Berita , Jabodetabek
3 Faktor Penyebab Kualitas Udara Jakarta Buruk Menurut BMKG, Masih Berada di Zona Merah ‘Unhealthy’
Dyah Ayu Purwirasari
3 Faktor Penyebab Kualitas Udara Jakarta Buruk Menurut BMKG, Masih Berada di Zona Merah ‘Unhealthy’
Cara Mengurangi Dampak Faktor Penyebab Kualitas Udara Buruk Bagi Kesehatan
Menghirup udara dengan konsentrasi PM 2.5 yang tinggi, bisa berdampak pada kesehatan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Efek jangka panjang terpapar kualitas udara yang buruk bisa menyebabkan resiko yang lebih tinggi pada kanker paru-paru dan penyakit jantung. Oleh karena itu, disarankan bagi masyarakat yang beraktivitas agar mengenakan masker saat berada di luar ruangan, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela dan pintu, hingga bisa menggunakan air purifier di dalam ruangan.BACA JUGA : 10 Rekomendasi Taman Hijau di DKI Jakarta Baru Selain Tebet Eco Park yang Tutup SementaraKondisi kualitas udara Jakarta terkini yang tidak bagus juga bisa dikurangi dampaknya dengan memanfaatkan ruang terbuka hijau (RTH) untuk rekreasi atau untuk olahraga. Saat berjalan kaki maupun bersepeda, hindari jalan raya yang ramai dan banyak kendaraan bermotor karena polusi tinggi artinya konsentrasi PM 2.5 pun juga tinggi. Faktor penyebab kualitas udara Jakarta buruk patut untuk diwaspadai namun bisa disikapi dengan melindungi diri menggunakan masker, dan mengurangi aktivitas di luar ruangan yang tidak perlu. ****