Berita , Nasional
3 Penyebab Pertamina Blokir Kendaraan, Tak Bisa Beli BBM Bersubsidi
HARIANE – Penyebab Pertamina blokir kendaraan supaya tak bisa lagi beli BBM bersubsidi dibeberkan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI.
Dalam rapat yang digelar di Jakarta tersebut, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyatakan bahwa per tanggal 19 November 2023, ada 228 diblokir dari aplikasi My Pertamina.
“Dapat kami sampaikan ada 228 ribu (kendaraan) yang kami blok karena tidak termasuk atau tidak terdapat data Korlantas, “ ujar Patra Niaga dalam rapat tersebut.
Jumlah kendaraan yang diblokir Pertamina kian hari semakin bertambah, hingga saat ini totalnya mencapai 260 ribu. Ini artinya, terdapat tambahan 32 ribu kendaraan yang diblokir oleh Pertamina.
3 Penyebab Pertamina Blokir Kendaraan
Dalam kesempatan tersebut, Dirut Pertamina membeberkan kalau pemblokiran kendaraan oleh Pertamina ini terjadi setelah diberlakukannya pendaftaran QR Code di aplikasi MyPertamina.
Dengan diberlakukannya aturan tersebut, maka konsumen BBM subsidi wajib mengisi data kendaraan sesuai dengan kenyataan.
Dikutip dari Polda Metro Jaya News, Patra Niaga mengatakan ada tiga penyebab Pertamina blokir kendaraan, mulai dari ketidaksesuaian data hingga indikasi kecurangan.
“Ada 3 yang menjadi penyebab, pertama tidak sesuai data Korlantas, lalu ini indikasi sebagai pelangsir karena melakukan pengisian BBM berulang-ulang. Lalu sekali lagi foto indikasi diedit yang dimasukkan data yang disampaikan terindikasi palsu,” ujar Dirut Pertamina.
Patra Niaga kemudian menambahkan bahwa ada beberapa modus yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk menyelewengkan BBM bersubsidi.
Hal-hal yang patut dicurigai antara lain waktu pengisian BBM bersubsidi di SPBU yang terlalu lama, hingga oknum menggunakan motor modifikasi yang menggunakan lebih dari satu jerigen.
“Apresiasi kepada kepolisian yang terus bersama kami bersinergi berupaya menjaga penyaluran BBM bersubsidi tidak disalahgunakan dan bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutur Dirut Pertamina.