Berita , D.I Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terima Bantuan 16 Ekor Sapi, Penggerobak Sampah Dapat Jatah Daging Kurban

HARIANE – Pemerintah Kota Yogyakarta menerima 16 ekor sapi untuk dikurbankan saat Iduladha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat (6/6/2025).
Sapi-sapi tersebut di antaranya berasal dari Presiden Prabowo Subianto sebanyak satu ekor berbobot 950 kg untuk Masjid Pangeran Diponegoro, satu ekor berbobot sekitar 800 kg dari Sri Sultan HB X kepada Masjid Al Ikhlas Giwangan, satu ekor berbobot 800 kg dari Wali Kota Yogyakarta kepada Panti Asuhan Putra Islam Giwangan, dan satu ekor dari Bank BPD DIY Cabang Senopati kepada Masjid Al Husna di Badran.
Kemudian, satu ekor sapi dari Bank Jogja dan satu ekor sapi dari PDAM Tirtamarta untuk masyarakat Jogja yang didistribusikan melalui Baznas, serta 10 ekor sapi dari Ikatan Notaris Indonesia DIY kepada sekitar 1.130 penggerobak sampah yang ada di Kota Yogya.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan sapi-sapi yang disumbangkan dari berbagai pihak tersebut sangat bermanfaat karena dapat menyasar kalangan yang biasanya tidak tersentuh, yakni para penggerobak sampah.
Terkait pendistribusian, nantinya hasil pemotongan hewan kurban akan dikumpulkan di masing-masing kelurahan untuk diberikan kepada penggerobak sampah sesuai data yang sudah ada.
“Satu penggerobak sampah (dapat) 1,5 kilogram. Nanti perwakilan saja yang datang ke rumah pemotongan hewan, terus dagingnya kita antar ke kelurahan sesuai data penggerobak,” kata Hasto, Kamis (5/6/2025).
“Sasarannya masyarakat umum, beberapa ke masjid. Untuk penggerobak kan sudah 10 ekor sendiri, tinggal lima ekor lainnya ada yang ke panti, ke masjid, mayoritas ke penggerobak,” sambungnya.

Di samping itu, Hasto mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari penggunaan plastik yang dapat menimbulkan sampah saat mendistribusikan atau menerima daging kurban.
Ia mencontohkan bahwa masyarakat dapat menggunakan plastik mudah terurai yang terbuat dari bahan alami seperti singkong. Selain itu, masyarakat juga bisa menggunakan daun pisang atau daun jati.
“Harapan saya, ketika di kota tidak bisa menggunakan daun karena keterbatasan, ya pakai hal-hal yang bisa diserap, bukan anorganik. Sekarang kan ada plastik organik yang bisa dipakai, daun bisa dipakai. Tapi kalau itu semua tidak bisa dipakai, ya bawa wadah sendiri dari rumah,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban, pihaknya mengaku sudah bekerja sama dengan Damkar untuk melancarkan saluran limbah.