Berita , D.I Yogyakarta
5 Kalurahan Terima SK Rintisan Desa Budaya, Bupati Bantul Abdul Halim: Kebudayaan Bukan Sekedar Seni Pertunjukan
HARIANE - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyerahkan Surat Keputusan (SK) penetapan kepada lima kalurahan sebagai rintisan desa budaya di Pendopo Kalurahan Patalan, Jetis, Bantul pada Selasa, 10, September, 2024.
Penetapan rintisan desa budaya ini merujuk pada hasil penilaian kelaikan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Lima kalurahan tersebut yakni, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, serta Kalurahan Temuwuh, Kapanewon Dlingo.
Dalam penyerahan SK ini, Halim menegaskan bahwa masyarakat juga harus memahami bahwa budaya bukan saja tentang seni pertunjukan, tetapi juga menyangkut banyak hal termasuk karakter pranata sosial, bahasa, benda-benda budaya, mata pencaharian dan lain sebagainya.
"Budaya bukan sekedar seni pertunjukan, tetapi budaya yang menyangkut banyak hal. Ya, bahwa ketoprak, wayang, jathilan, karawitan itu penting itu kita lestarikan, iya, tapi itu hanya bagian kecil dari ruang lingkup kebudayaan yang mesti kita bangun," kata Halim.
Menurutnya, selain beragam kesenian tersebut, masyarakat juga harus menjaga kelestarian budaya adiluhung yang telah diwariskan oleh leluhur. Salah satunya adalah budaya gotong royong yang saat ada di masyarakat.
"Dengan kebudayaan adiluhung ini kita optimis bahwa kita akan mampu mencapai taraf kehidupan yang semakin baik, ekonomi baik, terbukti pertumbuhan ekonomi Bantul itu 5,06 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional. Angka kemiskinan menurun karena kita punya budaya gotong royong lung tinulung," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, semestinya kebudayaan tidak hanya sebatas seni pertunjukan semata, namun juga kebiasaan masyarakat secara lebih luas, sehingga bisa berdampak untuk kemajuan masyarakat.
"Sehingga untuk mengatasi masalah kemiskinan pun itu tidak hanya pemerintah tetapi masyarakat, kenapa masyarakat bisa melakukan itu karena memang kita punya kebudayaan adiluhung," ucapnya.
Oleh karena itu, Halim berharap setiap kelompok masyarakat yang ada di masing-masing kalurahan terus bersama-sama membangun kebudayaan dan mempertahankannya ditengah tantangan kemajuan zaman.****