Budaya , Wisata
6 Rekomendasi Kawasan Pecinan di Indonesia, Cocok Dikunjungi Saat Perayaan Imlek
Nabila Intan Aprilia
6 rekomendasi kawasan pecinan di Indonesia ini dapat dikunjungi saat perayaan Imlek. (Foto: Unsplash/deni febriliyan)
HARIANE – Rekomendasi kawasan pecinan yang ada di Indonesia dapat menjadi tujuan wisata saat Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 22 Januari 2023.
Rekomendasi kawasan pecinan berikut ini menyediakan beragam spot wisata, deretan stand kuliner, bahkan festival yang memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat.
Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, rekomendasi kawasan pecinan di Indonesia ini menjadi tempat yang dicari para wisatawan.
Kawasan pecinan sendiri tersebar di beberapa kota Indonesia. Sdanya tempat-tempat tersebut tentu tidak lepas dari unsur sejarah dan budaya Tiongkok yang ada.
BACA JUGA : Kumpulan Lirik Lagu Imlek Terpopuler, Ketahui untuk Perayaan Tahun Baru Cina 2023Di sisi lain, kawasan pecinan dicirikan dengan keberadaan arsitektur rumah dan banyaknya klenteng yang dibangun, sehingga hal ini menciptakan akulturasi budaya sosial.
Berikut adalah kawasan pecinan yang akan semakin ramai saat perayaan Imlek, dilansir dari kanal YouTube Aldo Insomnia.
1. Kya – Kya, Pecinan Surabaya
Surabaya sebagai Kota Pahlawan dikenal memiliki banyak wisata bersejarah, selain itu kota ini memiliki beragam budaya dari kelompok masyarakatnya. Surabaya juga memiliki wisata pecinan bernama Kya-Kya yang terletak di Jalan Kembang Jepun. Kembang Jepun dahulunya merupakan pusat bisnis utama Surabaya, bahkan saat masa penjajahan daerah ini menjadi tempat hiburan para serdadu. Kya-Kya yang sempat ditutup, kembali dibuka pada 2022 setelah diresmikan wali kota Surabaya. Saat di Kya-Kya, wisatawan dapat berjalan kaki atau menggunakan becak untuk menyusuri kawasan pecinan. Kya-Kya dijadikan tempat wisata menyuguhkan beragam kegiatan menarik bernuansa budaya seperti musik klasik Tiongkok, aksi barongsai, hingga musik keroncong. Kawasan bernuansa Tiongkok ini juga menyediakan berbagai makanan baik kuliner Tiongkok dan kuliner Surabaya.2. Kawasan Glodok, Jakarta
Kawasan Glodok terletak di Jl. Pancoran, Jakarta di mana mayoritas warganya merupakan keturunan Tionghoa. Kawasan Glodok adalah daerah pecinan terbesar di Jakarta sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Kawasan Glodok kini telah menjadi pusat penjualan alat elektronik, serta masih terdapat deretan toko yang menjual barang khas Tionghoa, gedung berarsitektur Tiongkok, serta klenteng. Kawasan Glodok senantiasa ramai dikunjungi saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Hal ini karena wisatawan bisa merasakan suasana Imlek yang kental di wilayah tersebut dan mencicipi kuliner khasnya.3. Kampung Sudiroprajan, Solo
Kawasan Sudiroprajan dahulu merupakan pasar keraton, namun kini beralih menjadi pusat perdagangan dan pemukiman yang dihuni oleh etnis Jawa dan Tionghoa. Di kawasan ini terdapat Klenteng Tien Kok Sie yang dibangun pada 1754. Kampung Sudiroprajan juga memiliki sisi unik yakni festival Gerebeg Sudiro. Dalam perhelatan yang digelar satu tahun sekali ini, disajikan beragam aksi menarik dan suguhan unik, salah satunya adalah kuliner kue keranjang yang disusun tinggi dan berukuran besar.4. Pasar Semawis, Semarang
Pasar Semawis berlokasi di Kauman Kecamatan Semarang Tengah. Kawasan ini menyediakan bazar kuliner mulai makanan yang halal hingga nonhalal. Pasar Semawis dibuka pada Jumat – Minggu, pukul 18.00 hingga 22.00 WIB pada hari biasa.5. Kampung Ketandan Yogyakarta
Kawasan pecinan Ketandan masih berada di area Malioboro, bahkan memiliki nilai sejarah tinggi hal ini digambarkan dengan arsitektur bangunannya yang bernuansa Tiongkok. Kampung Ketandan menjadi saksi pada sejarah akulturasi etnis serta budaya, antara budaya Tionghoa dengan keraton dan masyarakat Yogyakarta. Setiap perayaan Imlek hadir, di kawasan ini diadakan pekan budaya Tionghoa sehingga momen ini jangan sampai terlewatkan bagi wisatawan yang berlibur di Yogyakarta.6. Kota Singkawang, Kalimantan Barat
Rekomendasi kawasan pecinan terakhir adalah Kota Singkawang yang menjadi kawasan pecinan terbesar di Indonesia, hal ini terbukti dengan ornamen dan arsitektur bangunan bernuansa Tionghoa yang tersebar di seluruh sudut kota. Meskipun begitu, budaya Tionghoa telah menyatu dengan budaya Dayak sehingga mampu menarik daya minat wisatawan untuk berkunjung apalagi saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh.BACA JUGA : Acara Imlek 2023 di Jakarta, Ada yang Memiliki Venue Unik Hingga Pertunjukkan Barongsai Kelas DuniaRekomendasi kawasan pecinan di Indonesia tersebut dapat menjadi daftar tambahan tujuan wisata saat perayaan Imlek. Pengunjung tidak hanya disuguhkan ornamen khas namun juga kuliner dan festival bernuansa Imlek. ****
1