HARIANE - Menko Polhukam Mahfud MD mundur dari kabinet Jokowi jelang pencoblosan pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024.
Pernyataan rencana mundur tersebut dilontarkan sendiri oleh cawapres nomor urut tiga tersebut dalam acara 'Tabrak Prof' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 23 Januari 2024.
"Saya pada saatnya yang tepat, nantinya, pada saatnya akan ajukan pengunduran diri secara baik baik," ujarnya langsung di depan masyarakat yang hadir.
Kepada awak media, Mahfud MD mengungkapkan rencana pengunduran dirinya dilatarbelakangi beberapa alasan. Salah satunya adalah soal etika membuka data yang dibutuhkan untuk persiapan debat capres Pemilu 2024.
"Agar bisa lebih leluasa membuka data sebenarnya, sehingga lebih etis saya membaca data-data itu kalau saya tidak di pemerintahan," terangnya.
Selain itu, Menko Polhukam yang sudah menjabat sejak 2013 ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah untuk kegiatan kampanye.
Namun, ternyata contoh yang ia berikan tersebut tidak diikuti oleh beberapa oknum pejabat.
"Ternyata di dalam perkembangannya saya melihat, atau ada lah gejala-gejala di mana pejabat tidak se-fair saya di dalam melaksanakan tugas, masih mencampur aduk antara keperluan politik dan keperluan tugas jabatan," jelasnya.
Oleh karena itu cawapres Ganjar tersebut merasa sudah saatnya untuk mengundurkan diri dari posisinya di pemerintahan.
"Kapan itu? Nanti tunggu momentumnya, kita akan lihat, nanti dilihat saja perkembangannya," jelas Mahfud.
Meski demikian dirinya mengakui rencana pengunduran dirinya dari Kabinet Indonesia Maju tidak bisa dijalankan sendirian. Dibutuhkan diskusi dengan TPN dan juga pimpinan pengusung koalisi untuk menemukan cara yang terbaik untuk mundur.
Terkait dengan rencana Mahfud MD mundur, ia mengaku sudah menginformasikannya kepada Ganjar Pranowo dan juga tim pemenangan.