Berita , Headline

Anggota DPR Angkat Bicara Terkait Aturan Pembelian LPG 3 Kg Menggunakan KTP: Ini Memberatkan Masyarakat Miskin

profile picture Annisa Nur Fadhilah
Annisa Nur Fadhilah
Anggota DPR Angkat Bicara Terkait Aturan Pembelian LPG 3 Kg Menggunakan KTP: Ini Memberatkan Masyarakat Miskin
Anggota DPR Angkat Bicara Terkait Aturan Pembelian LPG 3 Kg Menggunakan KTP: Ini Memberatkan Masyarakat Miskin
HARIANE - Aturan pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP rencananya akan segera diterapkan oleh pemerintah bersama dengan PT Pertamina (Persero).
Diketahui aturan pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP akan dijalankan secara menyeluruh di wilayah Indonesia mulai 2023.
Pemberlakuan aturan pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP diketahui sebagai upaya menyinkronkan seluruh data pada Pensasaran Percepatan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Data-data ini nantinya akan di input ke website milik Pertamina, Subsidi Tepat.
Namun, aturan ini ternyata menyebabkan pro dan kontra sejak masih menjadi wacana. Pasalnya, beberapa masyarakat miskin yang gagap teknologi akan sedikit banyak dirugikan dengan aturan ini.

Penolakan terkait aturan pembelian LPG 3 kg

pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP
Anggota Komisi VII DPR, Sartono. (Foto: DPR RI)
Dilansir dari laman resmi DPR RI, Anggota Komisi VII DPR, Sartono secara terang-terangan  mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap aturan ini.
Pasalnya, masyarakat penerima subsidi LPG 3 kg nantinya harus menunjukkan KTP yang telah terhubung dengan aplikasi MyPertamina.
Sedangkan masyarakat yang datanya tidak terdaftar, akan diminta untuk registrasi di aplikasi milik PT Pertamina tersebut.
BACA JUGA : Daftar Subsidi Tepat MyPertamina: Cek Lokasi Pendaftaran Langsung 
"Saya melihat data P3KE hanya menyasar konsumen yang masuk dalam golongan masyarakat miskin dan rentan miskin," ungkap Sartono.
Seperti yang diketahui, tidak semua masyarakat memiliki smartphone untuk dapat mengakses aplikasi MyPertamina.
"Ini harus diantisipasi untuk masyarakat membutuhkan, sebab bisa diakses melalui Hp Android, namun tak semua masyarakat di pelosok memilikinya. Karena sumber utama tidak tepatnya sasaran subsidi adalah data," tambahnya.
Selain itu, Sartono juga mengkhawatirkan nasib UMKM yang kebanyakan juga memanfaatkan LPG 3 kg dalam menjalankan usahanya.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Seorang Lansia di Kulon Progo Jadi Korban Tabrak Lari

Seorang Lansia di Kulon Progo Jadi Korban Tabrak Lari

Jumat, 09 Mei 2025
Dua Kementerian Berkolaborasi Dukung Pengembangan Wisata Kulon Progo

Dua Kementerian Berkolaborasi Dukung Pengembangan Wisata Kulon Progo

Jumat, 09 Mei 2025
Pameran F&B Berskala Internasional akan Dihadirkan di Jogja, Ada Apa Saja?

Pameran F&B Berskala Internasional akan Dihadirkan di Jogja, Ada Apa Saja?

Jumat, 09 Mei 2025
Gunungkidul Dilanda Cuaca Buruk, Belasan Rumah Rusak

Gunungkidul Dilanda Cuaca Buruk, Belasan Rumah Rusak

Jumat, 09 Mei 2025
Ratusan Calon Jamaah Haji Kulon Progo Berpamitan

Ratusan Calon Jamaah Haji Kulon Progo Berpamitan

Jumat, 09 Mei 2025
Disdikpora DIY Temukan Titik Terang, Penyebar Soal ASPD Matematika Tak Berasal dari SMPN ...

Disdikpora DIY Temukan Titik Terang, Penyebar Soal ASPD Matematika Tak Berasal dari SMPN ...

Jumat, 09 Mei 2025
Jumat Bersih di Gunungkidul, Bupati Endah Temukan Sampah Rumah Tangga Dibuang di Tempat ...

Jumat Bersih di Gunungkidul, Bupati Endah Temukan Sampah Rumah Tangga Dibuang di Tempat ...

Jumat, 09 Mei 2025
Polda DIY Naikkan Status Mafia Tanah di Bantul ke Tahap Penyidikan

Polda DIY Naikkan Status Mafia Tanah di Bantul ke Tahap Penyidikan

Jumat, 09 Mei 2025
Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan Jadi Syarat Jual Beli Ternak ...

Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan Jadi Syarat Jual Beli Ternak ...

Jumat, 09 Mei 2025
Dinilai Lebih Menguntungkan, Petani Gunungkidul Mulai Banyak yang Tanam Bawang Merah

Dinilai Lebih Menguntungkan, Petani Gunungkidul Mulai Banyak yang Tanam Bawang Merah

Jumat, 09 Mei 2025