Berita , Jatim
Banyuwangi Targetkan Zero Stunting di 2024, Gandeng USAID Lewat Program ERAT
M Nazilul Mutaqin
Banyuwangi Targetkan Zero Stunting di 2024, Gandeng USAID Lewat Program ERAT
“Tapi kita punya mimpi di tahun 2024, angka stunting kita di bawah 14 persen, atau bahkan zero stunting,” ungkap Bupati Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Dinas SOsial PP & KB, Henik Setyorini menjelaskan bahwa ada beberapa program yang akan diadakan bersama USAID-ERAT.
Salah satunya adalah lokakarya yang melibatkan berbagai stakeholder terkait. Seperti halnya, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), perbankan, organisasi perempuan, penggerak kesehatan, organisasi profesi, pendamping program seperti Satgas stunting dan kader pembangunan manusia, perguruan tinggi, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kami berharap, dengan lokakarya ini, terbangun adanya kesepemahaman di semua stakeholder. Sehingga bisa bersama-sama menangani stunting sebagaimana yang diharapkan oleh Ibu Bupati,” ungkap Henik.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lokakarya yang bertujuan untuk mencapai Banyuwangi targetkan zero stunting tersebut diadakan di Hotel Kookon, Banyuwangi selama dua hari, yakni pada Kamis dan Jumat, 3-4 November 2022.
Dimana narasumber yang didatangkan antara lain, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat. Serta Konselor Pemberdayaan, Pembangunan Manajemen SDM dan UMKM RI, Muhammad Rifqi Pramantya.
“Stunting umumnya terjadi karena dipicu oleh kurangnya nutrisi yang dipengaruhi oleh rendahnya kesejahteraan keluarga. Disini OPD terkait harus berperan untuk memberikan solusi," ujar Henik.
BACA JUGA : 5 Bahan Makanan Pencegah Stunting yang Wajib Ada Dalam Menu MPASI Bayi, Bunda Harus Tahu!Dalam hal ini Henik mencontohkan jika ada keluarga di kalangan nelayan atau petani dengan pendapatan minim. Maka Dinas Perikanan maupun Dinas Pertanian harus berupaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga tersebut. Dilain sisi, Koordinator USAID-ERAT Provinsi Jawa Timur, Dina Limanto menjelaskan, bahwa program tersebut merupakan hibah untuk Pemerintah Indonesia, yang berfokus pada bantuan teknis dalam meningkatkan tata kelola pemerintah agar lebih objektif, efisien dan kuat. “Program ini difokuskan pada 3 hal, yaitu yang pertama, kita berupaya adanya koherensi kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah. Kedua, peningkatan kinerja layanan, dan ketiga, perencanaan anggaran yang terintegrasi berbasis masalah. Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari perbaikan kinerja yang semakin baik,” ungkap Dina Limanto. Melalui program yang diadakan bersama USAID-ERAT ini Ipuk berharap tujuan Banyuwangi targetkan zero stunting di 2024 bisa tercapai, lantaran adanya gotong-royong dari berbagai pihak.****