Berita , D.I Yogyakarta
BBPOM DIY Kembali Temukan Makanan dan Kosmetik Tak Izin Edar Lewat Intensifikasi Pengawasan
HARIANE - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY kembali mengungkap berbagai produk makanan yang tak memenuhi ketentuan bahkan maraknya kosmetik tak izin edar dari hasil intensifikasi pengawasan pada 19-23 Februari 2024.
BBPOM menyebut kebutuhan kosmetik meningkat jelang Hari Raya Idulfitri sehingga masyarakat utamanya kaum perempuan banyak memburunya tanpa melihat lebih teliti produk yang dibelinya.
Sepanjang tahun 2024 BBPOM DIY telah mengamankan sejumlah produk kosmetik tanpa izin edar. Beberapa di antaranya adalah lipstik, masker wajah, masker bibir, eye shadow, dan beberapa produk lainnya.
Kepala BBPOM DIY, Bagus Heri Purnomo mengatakan pihaknya melakukan kegiatan intensifikasi pengawasan terhadap produk-produk kosmetik. Sasarannya adalah klinik kecantikan, toko kosmetik, hingga toko swalayan di seluruh kota dan kabupaten di DIY.
Dari intensifikasi itu setidaknya ada 26 sarana yang diperiksa. Hasilnya, 17 sarana dinyatakan memenuhi ketentuan. Sementara 6 lainnya tidak memenuhi ketentuan.
"Dari 6 sarana itu ada 1.090 pcs temuan. Seluruhnya diketahui dalam kondisi tanpa izin edar. Selanjutnya barang tersebut dimusnahkan oleh pemilik dengan diawasi petugas BBPOM DIY" ujar Bagus saat jumpa pers di Kantor BBPOM DIY pada Jumat, 5 April 2024
BBPOM mengimbau kepada pemilik produk agar tak lagi mengedarkan produk-produk tanpa izin edar itu kepada khalayak umum. Kemudian sanksi administrasi berupa surat peringatan diberikan kepada pemilik.
Pihaknya kembali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prinsip Cek Klik sebelum membeli produk obat atau makanan, termasuk kosmetik. Pertama adalah cek kemasan. Jangan sampai kemasan produk rusak seperti sobek atau berkarat. Lalu cek label dengan membaca semua informasi yang tercantum pada label produk.
Adapun produk yang tak layak edar seperti kadaluwarsa atau kemasan rusak harus terus diperhatikan sebelum membelinya.
"Pastikan sebelum membeli produk obat dan makanan tidak melampaui batas kedaluarsa,"ujarnya.****