Berita

BMKG: Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Kenali Dampaknya bagi Saluran Pernapasan dan Paru-paru

profile picture Zanida Zulfana Kusnasari
Zanida Zulfana Kusnasari
BMKG: Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Kenali Dampaknya bagi Saluran Pernapasan dan Paru-paru
BMKG: Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Kenali Dampaknya bagi Saluran Pernapasan dan Paru-paru
HARIANE – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengungkap bahwa kualitas udara Jakarta tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta tidak sehat bahkan dapat dirasakan secara kasat mata, dimana udara terlihat lebih pekat dan gelap dari biasanya.
Kualitas udara Jakarta tidak sehat disebabkan oleh kombinasi antara sumber emisi dari kontributor polusi udara dan faktor meteorologi yang kondusif, menyebabkan terakumulasinya konsentrasi PM2.5.
Konsentrasi PM2.5 cenderung mengalami peningkatan pada waktu dini hari hingga pagi, dan menurun di siang hingga sore hari.
BACA JUGA :
3 Faktor Penyebab Kualitas Udara Jakarta Buruk Menurut BMKG, Masih Berada di Zona Merah ‘Unhealthy’
Salah satu penyebab yang berkontribusi pada memburuknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya adalah adanya stagnasi pergerakan udara yang menyebabkan polutan udara yang telah terakumulasi di wilayah ini tidak beranjak dan berimbas pada kondisi yang cenderung bertahan lama.
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan sejak 15 Juni 2022, konsentrasi PM 2.5 mengalami peningkatan dan mencapai puncaknya pada level 148 µg/m3.

Apa Dampak Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat bagi Saluran Pernapasan dan Paru-paru?

Dilansir dari laman resmi Kemenkes, kualitas udara yang buruk memiliki dampak terhadap kesehatan, diantaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi, dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Kualitas udara yang tidak baik menyumbang angka 25 persen terhadap penyakit dan kematian akibat kanker paru, 17 persen terhadap penyakit dan kematian akibat ISPA, dan 8 persen akibat Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Udara yang terkontaminasi akan membawa polutan masuk ke paru-paru dan merusak jaringan di dalamnya.
Adapun ini bisa menimbulkan berbagai masalah pernapasan, seperti emfisema, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan infeksi saluran pernapasan.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Sabtu, 18 Januari 2025 17:45 WIB
Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Sabtu, 18 Januari 2025 16:16 WIB
Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Sabtu, 18 Januari 2025 15:20 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Sabtu, 18 Januari 2025 10:36 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Sabtu, 18 Januari 2025 10:35 WIB
DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

Sabtu, 18 Januari 2025 08:22 WIB
Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Jumat, 17 Januari 2025 21:54 WIB
Hasil Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025: Indonesia Cukur India 6-0

Hasil Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025: Indonesia Cukur India 6-0

Jumat, 17 Januari 2025 18:42 WIB
Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Ajukan Permohonan, Polisi Tangguhkan Penahanan

Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Ajukan Permohonan, Polisi Tangguhkan Penahanan

Jumat, 17 Januari 2025 16:55 WIB
Guru Besar UGM Setujui Usulan Program MBG Pakai Dana Zakat, Asalkan Akuntanbilitasnya Tetap ...

Guru Besar UGM Setujui Usulan Program MBG Pakai Dana Zakat, Asalkan Akuntanbilitasnya Tetap ...

Jumat, 17 Januari 2025 15:54 WIB