Berita , D.I Yogyakarta
Bulaksumur Roundtable Forum: Solusi Indonesia Hadapi Perubahan Iklim dan Middle Income Trap
“Arah baru desentralisasi dan otonomi daerah harus membuka ruang selebar-lebarnya bagi kolaborasi dan kemitraan multi-pihak termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan komunitas internasional, dalam mendorong keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat lokal,” kata Hanif.
Hanif juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
“Kolaborasi menjadi kunci agar praktik desentralisasi dan otonomi daerah dapat bermuara pada kesetaraan sosial masyarakat yang sejahtera (social sustainability); pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berorientasi jangka panjang (economic sustainability); serta melestarikan dan melindungi lingkungan dari degradasi dan kerusakan yang eksesif (environmental sustainability),” ujarnya.
Ada pun narasumber yang akan hadir dalam diskusi nasional itu diantaranya, Prof.Dr.Pratikno (ahli politik dan pemerintahan UGM,Mensesneg); Prof. M.Tito Karnavian, PhD (Menteri Dalam Negeri; Prof. Dr. Haryanto (ahli politik lokal UGM); Prof.Dr.Purwo Santoso (ahli politik lingkungan hidup UGM); Neneng Goenadi (Country Managing Director, Grab Indonesia); Sri Sultan Hamengkubuwono X (Gubernur DIY);Dr. Ir. H. Isran Noor,M.Si.(Gubernur Kalimantan Timur 2018-2023); Shinta Kamdani (Ketua Pokja Keberlanjutan dan Perubahan Iklim KADIN).****