Berita , Kesehatan

Cara Penularan Penyakit Cacar Monyet, Begini Penjelasan Kementerian Kesehatan

profile picture Tri Lestari
Tri Lestari
Cara Penularan Penyakit Cacar Monyet, Begini Penjelasan Kementerian Kesehatan
Cara penularan penyakit cacar monyet menurut Kemenkes. (Foto: PIxabay/Geralt)
Penyakit cacar monyet ini disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat zoonosis.
Virus ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus yang ditemukan pertama kali pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970 di negara Kongo, Afrika.
Lebih lanjut, dr. Syahril juga menjelaskan mengenai cara penularan dari penyakit ini yang melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang yang terkontaminasi.
“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” ucapnya.
Adapun masa inkubasi dari penyakit ini biasanya terjadi mulai dari enam hingga 16 hari, namun dapat juga mulai dari lima hingga 21 hari.
Gejala yang timbul pada fase awal (1-3 hari) yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.
Kemudian gejala yang timbul pada fase yang paling infeksius yakni adanya ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Pada fase infeksius ini, secara bertahap pasien akan mengalami bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian akan mengeras dan kemudian rontok.
BACA JUGA : Benarkah Cara Penularan Cacar Monyet Bisa Melalui Hubungan Seks? Berikut Pendapat Ahli
Dalam keterangan yang disampaikan oleh dr. Syahril, dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan biasanya hingga mencapai tiga minggu sampai lesi tersebut rontok.
“Biasanya diperlukan waktu hingga tiga minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,” ucap dr. Syahril.
Penyakit cacar monyet ini telah ditetapkan oleh WHO sebagai penyakit yang memerlukan perhatian masyarakat global.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Selasa, 14 Mei 2024 21:53 WIB
Begini Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Sarung di Tangsel, Pelaku Terancam 20 Tahun Penjara

Begini Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Sarung di Tangsel, Pelaku Terancam 20 Tahun Penjara

Selasa, 14 Mei 2024 21:36 WIB
KPK : Survei Penilaian Integritas Pemkab Gunungkidul Turun 1,3 Persen

KPK : Survei Penilaian Integritas Pemkab Gunungkidul Turun 1,3 Persen

Selasa, 14 Mei 2024 20:48 WIB
Langganan Terisolir saat Hujan, Pemerintah Akan Bangun Jembatan di Kedungwanglu

Langganan Terisolir saat Hujan, Pemerintah Akan Bangun Jembatan di Kedungwanglu

Selasa, 14 Mei 2024 19:46 WIB
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelompok Ternak, Pemkab Sleman Serahkan Bantuan Peralatan Pengolah Pupuk

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelompok Ternak, Pemkab Sleman Serahkan Bantuan Peralatan Pengolah Pupuk

Selasa, 14 Mei 2024 18:31 WIB
Hadiri Tradisi Wiwitan dan Panen Padi, Bupati Sleman Sebut Petani Pahlawan Ketahanan Pangan

Hadiri Tradisi Wiwitan dan Panen Padi, Bupati Sleman Sebut Petani Pahlawan Ketahanan Pangan

Selasa, 14 Mei 2024 18:18 WIB
Pemerintah Tetapkan Tiwul dan Wader Liwet Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Gunungkidul

Pemerintah Tetapkan Tiwul dan Wader Liwet Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Gunungkidul

Selasa, 14 Mei 2024 18:04 WIB
Jadwal SIM Keliling Gresik Mei 2024, Minggu Ini Tanggal 13-18

Jadwal SIM Keliling Gresik Mei 2024, Minggu Ini Tanggal 13-18

Selasa, 14 Mei 2024 17:49 WIB
Dua Nelayan Hilang di Perairan Wedung Demak, Korban dalam Pencarian Tim SAR

Dua Nelayan Hilang di Perairan Wedung Demak, Korban dalam Pencarian Tim SAR

Selasa, 14 Mei 2024 17:04 WIB
Jadwal SIM Keliling Sumedang Mei 2024, Cek Lokasi Minggu Ini Tanggal 13-18

Jadwal SIM Keliling Sumedang Mei 2024, Cek Lokasi Minggu Ini Tanggal 13-18

Selasa, 14 Mei 2024 15:52 WIB