Berita , D.I Yogyakarta
Cuaca Ekstrem Diprediksi Akan Terjadi Hingga Akhir Tahun, BPBD Gunungkidul Siagakan Personil di Kawasan Wisata
HARIANE – Menjelang libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul bersiaga di sejumlah pos untuk memantau kawasan wisata yang masuk kategori rawan bencana.
Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi kerusakan akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, menyampaikan bahwa personel BPBD telah ditugaskan untuk bergabung dalam pos gabungan Nataru, khususnya untuk menangani dampak bencana alam.
"Peran kami lebih pada kedaruratan. Tahun lalu, kami mendirikan posko di Siyono. Ketika ada pohon tumbang, kami tangani bersama relawan dan unsur lainnya," ujar Purwono saat dihubungi melalui telepon, Senin (16/12/2024).
Personel BPBD bertugas menangani bencana alam seperti longsor dan banjir. BPBD juga telah menyiapkan sejumlah peralatan, termasuk gergaji mesin.
Pada Minggu (15/12/2024), dilaporkan ada sembilan titik yang terdampak hujan dengan intensitas tinggi. Delapan titik berada di Kapanewon Semin, sementara satu titik di Ponjong.
Selain itu, lima titik tanah longsor tercatat di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Semin.
"Longsoran yang mengancam di tebing dekat rumah dan jalan sudah diasesmen BPBD. Kami juga telah mendistribusikan logistik untuk kerja bakti di Semin, termasuk di Kalurahan Semin dan Karangsari; serta di Ponjong, tepatnya di Sawahan," jelasnya.
Selain itu, persiapan juga dilakukan oleh pengelola wisata, seperti Gua Pindul di Bejiharjo, Karangmojo. Pihak pengelola akan menutup wisata jika debit air meningkat untuk mencegah kecelakaan sungai.
"Kemarin (Minggu), kami tutup pukul 3 sore karena air sungai naik. Air di Gua Pindul cepat naik, tetapi cepat surut juga," ungkap Jumiya, salah satu pengelola Gua Pindul.****