Berita , D.I Yogyakarta
Digelar 2 Hari, JIHW 2023 Ajak Peserta Jalan-jalan Sekaligus Nikmati Potensi Wisata dan Budaya
HARIANE - Event wisata olahraga jalan kaki bergengsi, Jogja International Heritage Walk atau JIHW 2023 kembali digelar selama dua hari pada 18-19 November 2023 mulai pukul 06.00 WIB di kompleks Candi Prambanan dan Desa Wisata Pancoh, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.
Event yang terselenggara sebanyak 12 kali tersebut dihelat oleh Jogja Walking Association yang dikomandani GKR Mangkubumi.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid mengatakan, event ini ada pilihan kategori mulai dari 5K, 10K dan 20K.
Hari pertama, pelaksanaannya mengambil start dan finish di Lapangan Garuda Kompleks Candi Prambanan, sementara rute perjalanan melintasi kawasan Kapanewon Prambanan dan Kalasan.
Untuk hari kedua, event ini mengambil start dan finish di Desa Wisata Pancoh dengan rute perjalanan di kawasan Kapanewon Turi dan Pakem.
Event olahraga skala internasional itu disambut gembira dan memberikan apresiasi yang tinggi olehnya. Mengingat event ini dapat menjadi wahana promosi wisata yang efektif dikarenakan seluruh peserta dapat secara langsung mengikuti event tersebut sekaligus menikmati potensi alam, budaya serta dinamika tradisi masyarakat setempat seperti apa adanya tanpa ada polesan.
Disisi lain, event ini juga dapat menjadi ajang tontonan bagi warga masyarakat sekitar dan dari berbagai penjuru disepanjang jalur perjalanan JIHW.
“Kedepan diharapkan event ini dapat semakin besar dan lebih banyak pesertanya dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Ishadi, Jumat, 17 November 2023.
Secara terpisah, Wakil Ketua JIHW, Dahlia Puspasari mengatakan bahwa kesiapan penyelenggaraan JIHW ke-12 tahun 2023 telah mencapai 95 persen karena adanya sinergitas dan kolaborasi antar pihak yang terjalin dengan baik.
Dijelaskan, JIHW ini akan diikuti oleh komunitas pecinta jalan kaki, komunitas pecinta lingkungan, Pramuka Saka Bhayangkara, Yayasan Jantung Indonesia, serta volunteer dari berbagai universitas yang ada di Yogyakarta.
“Konsep yang diusung tidak hanya mencakup kesehatan (health), tetapi juga meliputi unsur pendidikan & komunikasi (education & communication), gerakan sadar lingkungan (green environment) melalui kampanye "save the nature", mengenal lebih dekat nilai warisan budaya melalui ajakan "respect the culture", serta unsur ekonomi dan pariwisata (tourism and economy),” jelas Dahlia.
Event ini, katanya, ingin memperkenalkan jalan kaki sebagai "a basic, easy yet joyful sport in nature" sembari memberikan edukasi dasar mengenai lingkungan dan kegiatan ramah lingkungan.