Berita , Nasional , Pilihan Editor , Headline
Usai Ganjar Ajak Dialog; YLBH Yogyakarta: Untuk Apa Fasilitasi Terus Menerus
Ichsan Muttaqin
Usai Ganjar Ajak Dialog; YLBH Yogyakarta: Untuk Apa Fasilitasi Terus Menerus
HARIANE - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Yogyakarta menilai jika dialog antara warga Wadas, Kabupaten Purworejo dengan pemerintah tidak perlu dilakukan.
Pasalnya, menurut YLBH Yogyakarta, dialog tidak akan menyelesaikan permasalahan karena penolakan warga tetap tidak akan di dengar.
"Untuk apa fasilitasi terus menerus. Jika negara memang tidak memberikan skema hukum bagi masyarakat yang menolak pembangunan infrastruktur," ujar pihak YLBH Yogyakarta melalui akun Twitter @YLBHYogyakarta, Rabu (9/2).
"Ujung-ujungnya fasilitasi ini "memaksa" warga yang menolak untuk menyetujui proyek ini," lanjut pernyataan itu.
Melanjutkan tweet tersebut, YLBH Yogyakarta menuliskan jika salah satu hak warga atas pembangunan adalah untuk menolaknya. Sayangnya, selama ini mekanisme sosialisasi proyek pembangunan tidak ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi warga yang menolak.
BACA JUGA : Ganjar Pranowo Membantah Isu Perambahan Paksa Tanah oleh Negara"Artinya bahwa negara tidak mengakui kedaulatan warganya untuk membuat keputusan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya. Hak warga demikian dijamin dalam hukum internasional sebagai "right to self-determination" atau hak untuk menentukan nasib sendiri," MAsih meneruskan tweet yang sama, YLBH Yogyakarta menerangkan jika putusan MK atas gugatan terhadap UU Cipta Kerja memerintahkan untuk "menangguhkan segala tindakan/kebijakan yg bersifat strategis dan berdampak luas, serta tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan UU Cipta Kerja" "Orang yang masih bisa makan kalo gak punya tanah atau punya tanah tapi buat aset dan investasi untuk memperkaya diri ga akan mengerti bagaimana menjaga tanah untuk kelangsungan hidup anak dan cucu," ciut YLBH Yogyakarta.