Pertemuan pemimpin negara-negara Asia Tenggara tersebut akan melibatkan setidaknya 38 hotel dengan kapasitas lebih dari 1.500 kamar.
Dipersiapkan pula kapal-kapal sebagai akomodasi alternatif atau hotel apung. Setidaknya 26 kapal dengan kapasitas tampung 4.200 orang sudah tersedia, mulai dari kapal phinisi hingga kapal wisata lainnya.
Acara ini juga melibatkan partisipasi 40 UMKM lokal, juga restoran dan kafe di mana 20 di antaranya direkomendasikan untuk destinasi kuliner di Kota Labuan Bajo.
Sementara itu dalam hal aksesibilitas, Bandar Udara Internasional Komodo Labuan Bajo telah juga telah selesai revitalisasi dan siap menampung tujuh parking stand dengan kapasitas empat pesawat narrow body dan tiga pesawat propeller.
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Perhubungan juga menyiapkan bandara alternatif sebagai tempat parkir pesawat para delegasi, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, dan Bandara El Tari di Kupang.
Adapun dalam perhelatan KTT Asean di Labuan Bajo ini para pemimpin negara anggota ASEAN akan membahas sejumlah isu penting dalam rangka mendorong kawasan ASEAN menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN.
Upaya ini sejalan dengan tema yang diusung dalam Keketuaan Indonesia, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Dalam ranah lokal, momentum KTT ASEAN 2023 ini diharapkan juga dapat menjadi pemantik untuk dibukanya kembali penerbangan internasional ke Labuan Bajo. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com