Imbas Tragedi Kanjuruhan, Stadion di Indonesia Bakal Diaudit Pemerintah Dalam Waktu Dekat
HARIANE – Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00 WIB memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat Indonesia.Tidak hanya menimbulkan duka yang mendalam, namun tragedi Kanjuruhan juga membuat FIFA memutuskan untuk turun tangan dalam perbaikan sepak bola Indonesia.Tidak hanya itu saja, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa itu juga membuat Pemerintah Indonesia tergerak untuk mengaudit beberapa stadion yang ada di Indonesia.Apa saja stadion yang bakal diaudit oleh pemerintah dan kapan hal itu mulai dilakukan? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Imbas Tragedi Kanjuruhan, Stadion di Indonesia Bakal Diaudit
Hasil investigasi TGIPF terkait Tragedi Kanjuruhan, tidak adanya pintu darurat pada Stadion Kanjuruhan. (Foto: Twitter/ Lakicurhat1)Dilansir dari Polda Metro Jaya News, pemerintah melakui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang diutus oleh Jokowi untuk menuntaskan kasus Kanjuruhan akan melakukan audit stadion yang ada di Indonesia.Hal ini merupakan imbas dari tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan nyawa serta membuat ratusan orang lainnya luka-luka usai laga Arema FC dan Persebaya.Sebelumnya pada Minggu 9 Oktober 2022, salah satu anggota TGIPF yaitu Nugroho Setiawan menyampaikan bahwa stadion Kanjuruhan tidak layak untuk pertandingan beresiko tinggi.
Hal itu merupakan kesimpulan yang didapatkan oleh Nugroho Setiawan setelah menemui beberapa saksi yang terlibat saat terjadi tragedi di Kanjuruhan, Malang.Hasil investigasi TGIPF terkait Tragedi Kanjuruhan, kurang idealnya anak tangga pada Stadion Kanjuruhan. (Foto: YouTube/ Kemenko Polhukam RI)Berdasarkan kesimpulan tersebut, akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan audit kembali beberapa stadion yang ada di Indonesia, termasuk Kanjuruhan.“Saya sudah berkomunikasi dengan klub, PSSI dan suporter, dan dalam waktu dekat dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), kita akan ke stadion dan Kanjuruhan untuk mengaudit kembali,” ujar menpora Zainudin Amali.
