Dengan ditutupnya TPS Piyungan, masyarakat kesulitan untuk membuang sampah yang diproduksi setiap hari.
Meskipun sudah ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah bersama komunitas untuk mengolah sampah yang harus dibarengi dengan kebiasaan memilah, menurutnya upaya ini masih cenderung parsial dan sporadik.
“Dibutuhkan kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini yang tidak hanya bertumpu pada infrastruktur dan teknologi melainkan juga menekankan pada perubahan mindset dan perilaku,” kata Hempri.
Sementara itu perwakilan dari Forum Bank Sampah Kelurahan Cokrodiningratan, Tri Yulianto mengatakan, gerakan apapun yang dicanangkan Pemkot Yogya seperti Mbah Dirjo dan sebagainya untuk mengatasi sampah menurutnya bersifat sementara.
“Sampah ini menjadi masalah krusial, apa yang dilakukan pemerintah masih banyak kekurangan. Yang dibutuhkan adalah pemerintah yang berani mengeluarkan kebijakan atau regulasi,” tandasnya.****