Berita

Tak Mau Kecolongan, Jelang Idul Adha Pemkab Gunungkidul Perketat Pengawasan Penjualan Ternak

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
Jelang Idul Adha, Pemkab Gunungkidul Perketat Pengawasan Penjualan Ternak
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wibawanti Wulandari. Foto ( Hariane/Ramadhani)

HARIANE - Menjelang perayaan Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memperketat pengawasan jual beli ternak di Kabupaten Gunungkidul.

Hal ini dimaksudkan agar tidak ada transaksi ternak yang sakit menjelang hari kurban.

Pemerintah juga akan segera mengeluarkan Surat Edaran berkaitan dengan penjualan ternak dan penyembelihan hewan kurban.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, pemantauan aktivitas pasar hewan terus dilakukan sampai dengan hari ini, menjelang Idul Adha.

Petugas melakukan pemeriksaan secara ketat selain fisik hewan, suhu hingga kelengkapan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Pengawasan dilakukan di seluruh daerah di Kabupaten Gunungkidul, pasar-pasar hewan menjadi tujuan utama pengawasan tersebut juga untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ternak.

“Petugas kesehatan hewan di Puskeswan kami minta untuk lakukan pengawasan di masing-masing daerah. Sejak beberapa pekan kemarin pengawasan sudah mulai kami intensifkan,” kata Wibawanti Wulandari.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya juga menggandeng organisasi kesehatan kerja sama antara Indonesia dan Australia bernama Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) untuk memberikan pemahaman mengenai kesehatan hewan utamanya edukasi di wilayah endemis antraks dan sekitarnya.

Disamping itu, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kelompok masyarakat di seluruh daerah juga diintensifkan.

“Kami lakukan kerjasama untuk edukasi terhadap masyarakat agar tidak ada transaksi hewan kurang sehat dan bagaimana penanganan yang tepatm” jelasnya.

Wibawanti menegaskan, lalu lintas di ternak di daerah yang pernah terpapar antraks menjadi pusat perhatian pemerintah.

Keluar masuknya ternak di lokasi tersebut diawasi dan dipantau lebih ekstra kembali. Ia menjelaskan, sapi di daerah yang pernah terpapar antraks harus diberikan vaksin setiap 6 bulan sekali sepuluh tahun lamanya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Terekam CCTV, Aksi Pencurian Burung di Panjatan Kulon Progo

Terekam CCTV, Aksi Pencurian Burung di Panjatan Kulon Progo

Senin, 08 Juli 2024 23:00 WIB
Bus Terbakar di Tol Jombang Hari ini, Penumpang Berhamburan Keluar

Bus Terbakar di Tol Jombang Hari ini, Penumpang Berhamburan Keluar

Senin, 08 Juli 2024 22:57 WIB
Semakin Menguat, Dukungan Rania Hemy Atika Maju Pilkada Kulon Progo

Semakin Menguat, Dukungan Rania Hemy Atika Maju Pilkada Kulon Progo

Senin, 08 Juli 2024 22:15 WIB
Dugaan Malapraktik, Ketua IDI Gunungkidul Serahkan Proses Ke MKDKI

Dugaan Malapraktik, Ketua IDI Gunungkidul Serahkan Proses Ke MKDKI

Senin, 08 Juli 2024 22:13 WIB
Forpi Kota Yogyakarta Dukung Sanksi Tipiring untuk Pembuang Sampah Liar

Forpi Kota Yogyakarta Dukung Sanksi Tipiring untuk Pembuang Sampah Liar

Senin, 08 Juli 2024 20:22 WIB
Parah! Pesawat Jamaah Haji Balikpapan Delay 28 Jam, Kemenag : Garuda Tahun ini ...

Parah! Pesawat Jamaah Haji Balikpapan Delay 28 Jam, Kemenag : Garuda Tahun ini ...

Senin, 08 Juli 2024 18:38 WIB
Info Buat Anak Kost Jogja, Barang Bekas Bisa Jadi Cuan

Info Buat Anak Kost Jogja, Barang Bekas Bisa Jadi Cuan

Senin, 08 Juli 2024 16:03 WIB
Sakit, Satu Jamaah Haji Asal Gunungkidul Belum Dipulangkan

Sakit, Satu Jamaah Haji Asal Gunungkidul Belum Dipulangkan

Senin, 08 Juli 2024 15:53 WIB
Jumlah Eksportir di Bantul Meningkat, Nilai Transaksi Capai USD 150 Juta

Jumlah Eksportir di Bantul Meningkat, Nilai Transaksi Capai USD 150 Juta

Senin, 08 Juli 2024 15:50 WIB
Daftar Jamaah Haji Pulang Hari ini Senin 8 Juli 2024, 17 Kloter Siap ...

Daftar Jamaah Haji Pulang Hari ini Senin 8 Juli 2024, 17 Kloter Siap ...

Senin, 08 Juli 2024 15:49 WIB