HARIANE – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini jemaah haji Indonesia dapat smart card di Makkah dari Pemerintah Arab Saudi.
Smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Pemerintah Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa berhaji tanpa izin maka hukumnya berdosa.
Dengan dikeluarkannya smart card untuk seluruh jamaah haji ini, maka sama halnya dengan izin berhaji.
Kartu ini didominasi warna coklat dan putih serta terdapat foto, data profil dan barcode khusus uan bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah haji.
Data tersebut antara lain nama, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa lengkap dengan provider yang menerbitkannya serta lokasi pemondokan jamaah haji di Makkah.
Fungsi Smart Card di Makkah
Dilansir dari Kementerian Agama, fungsi smart card di Makkah yaitu sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau biasa disingkat dengan Armuzna.
“Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya, “ ujar Jubir Kemenag, Anna Hasbie.
Kepala Daker Makkah Khalilurrahman mengimbau agar jamaah menjaga kartu tersebut supaya tidak hilang.
Pasalnya, meski Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan, namun jumlahnya sangat terbatas yaitu sekitar 10% dari total jamaah.
“Kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jemaah haji Indonesia,” kata Khalilurrahman.