Jokowi Bertemu Presiden Filipina Marcos Jr, Bahas 3 Hal Ini
Kemenangannya juga menjadi yang terbesar sejak 1981, saat ayahnya memenangkan 80% suara karena boikot dari oposisi yang protes sebelum pelaksanaan pemilihan.
Selain itu, dia juga menjadi calon wakil presiden yang kalah dalam pemilu, tetapi memenangkan pemilu presiden.
Kampanye Marcos Jr menerima kritik dari pengecek fakta dan ilmuwan disinformasi yang mengetahui kampanye nya telah didorong oleh negatifisme sejarah pada perbaikan image Marcos dan mencoreng saingannya.
Kampanye yang dilakukannya juga dituduh mengaburkan pelanggaran HAM dan penjarahan yang terjadi di zaman ayahnnya menjadi presiden.
Dicatat juga bahwa distorsi sejarah dari Marcos telah berlangsung sejak 2000-an, ketika mengetahui keraguan tentang penggelapan pajak Marcos, termasuk penolakannya untuk membayar pajak real estate nya, dan misinterpretasi pendidikannya di Universitas Oxford.
BACA JUGA : 3 Hasil Kunjungan Jokowi di 2 Negara Pada Akhir Juni 2022, Ada Banyak Pertemuan BilateralJokowi bertemu presiden Filipina, dimana Marcos menggambarkan Indonesia sebagai salah satu sekutu terdekat negaranya, telah dijadwalkan bertemu para pemimpin bisnis dengan tim ekonominya pada Senin malam dan akan melanjutkan terbang ke Singapura pada Selasa, 6 September 2022. ****