Berita
Kazakhstan Jadi Kiblat Pencak Silat di Asia Tengah dan Eurasia, Dubes Fadjroel Sampaikan Apresiasi
HARIANE - Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa Indonesia akan terus mendukung pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan.
“Sebagai salah satu warisan budaya kami, Indonesia akan mendukung pengembangan pencak silat di Kazakhstan. Pencak Silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang telah diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO” ujarnya pada pembukaan Kejuaraan Nasional Pencak Silat Kazakhstan.
Kejuaraan Nasional Pencak Silat Kazakhstan tersebut telah diselenggarakan pada 24-26 November 2023 di Karaganda, Kazakhstan.
Pertandingan Pencak Silat Kazakhstan di kota industri Karaganda ini diikuti oleh 200 partisipan dari 12 region di Kazakhstan.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Fadjroel juga menyampaikan apresiasi atas kemajuan Pencak Silat di Kazakhstan yang dibuktikan dari jumlah pesilat serta berbagai prestasi yang telah diraih.
Sementara itu, Presiden Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan, Mr. Gadzhiev Gadzhi menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh pemerintah Indonesia untuk pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan.
“Terimakasih atas dukungan pemerintah Indonesia, termasuk KBRI Astana dan kehadiran Bapak Dubes Fadjroel Rachman di tiap kegiatan yang kami lakukan. Acara ini untuk persiapan dan seleksi untuk mengikuti kompetisi di Singapura pada bulan Desember tahun ini dan kompetisi Indonesia tahun depan," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Atlet Silat dari region Almaty Kazakhstan, Tursunova Imina menyampaikan terimakasih atas pelatihan yang terselenggara berkat kerjasama antara KBRI Astana, Universitas Negeri Yogyakarta dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan.
“Pelatihannya sangat bagus. Para pelatih sangat membantu kami dalam persiapan untuk mengikuti kompetisi ini. Mereka mengajarkan kami beberapa teknik baru”, ujar pesilat perempuan tersebut.
Pelatih Pencak Silat dari Universitas Negeri Yogyakarta yakni Muh. Abdul Haris, Luky Fatur Ramadhan dan Tri Utaminingsih yang datang khusus ke Kazakhstan untuk memberikan pelatihan ke para pesilat di beberapa region menyampaikan apresiasi atas semangat belajar para atlet silat Kazakhstan.
“Kami mengapresiasi semangat belajar para pesilat Kazakhstan. Ada banyak perubahan setelah mereka mengikuti pelatihan yang kita laksanakan. Misalnya, mereka semakin memahami terkait aturan pertandingan, juga mampu mempraktekkan beberapa teknik baru. Kompetisi ini bagus untuk kaderisasi pesilat di Kazakhstan karena ilmu yang mereka dapatkan bisa langsung diaplikasikan dalam pertandingan," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Fadjroel juga menyampaikan terimakasih kepada pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) atas kolaborasi yang sudah berjalan.