Kenapa Naik Haji Harus Menunggu Lama? Begini Penjelasan Kementerian Agama
HARIANE - Kenapa naik haji harus menunggu lama, menjadi pernyataan yang sering ditanyakan oleh masyarakat muslim Indonesia.
Di mana ternyata memang terdapat faktor utama yang mempengaruhi alasan dibalik kenapa naik haji harus menunggu lama bagi calon haji di Indonesia.
Dilansir dari laman Kementerian Agama RI, berikut jawaban bagi pertanyaan seputar haji terutama alasan kenapa naik haji harus menunggu lama.
Alasan Kenapa Naik Haji Harus Menunggu Lama
Sebelumnya dalam daftar tunggu ibadah haji yang tersaji di aplikasi Haji Pintar atau website Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menunjukkan data estimasi keberangkatan yang semakin lama.BACA JUGA : Arab Saudi Umumkan Aturan Baru Jamaah Haji, Negara Ini Tak Boleh Daftar Melalui Travel AgensiBahkan di beberapa provinsi menunjukan masa tunggunya bisa mencapai lebih dari 90 tahun. Kasubdit Siskohat Ditjen PHU Hasan Afandi, menjelaskan bahwa alasan mundurnya estimasi keberangkatan haji disebabkan oleh bilangan pembagi daftar tunggunya didasarkan pada kuota haji tahun berjalan. “Estimasi keberangkatan selalu menggunakan angka kuota tahun terakhir sebagai angka pembagi. Tahun ini kebetulan kuota haji Indonesia hanya 100.051 atau sekitar 46% dari kuota normal tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya. Sebelum ada kepastian kuota penyelenggaraan haji 1443 H pada pertengahan Mei 2022, bilangan asumsi yang digunakan adalah bilangan pembagi yang masih menggunakan kuota berdasarkan MoU penyelenggaraan haji 2020. Dimana sempat pada akhirnya ada kebijakan membatalkan keberangkatan karena pandemi Covid-19, yaitu 210 ribu. Sejak ada kepastian bahwa kuota haji 1443 H adalah sekitar 100 ribu, maka bilangan pembaginya mengalami penyesuaian. “Hal inilah yang secara otomatis menyebabkan estimasi keberangkatan semakin lama. Sebab, ketika kuota turun, maka otomatis estimasi keberangkatan akan naik,” jelasnya.