HARIANE – Dinas Pariwisata Gunungkidul memastikan kunjungan wisatawan selama bulan puasa ini mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan kunjungan ini dinilai wajar karena memang aktivitas berwisata selama bulan Ramadan otomatis berkurang.
Subkoordinasi Objek dan Daya Tarik Wisata, Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Aris Sugiyantoro, mengungkapkan bahwa pada bulan puasa memang selalu terjadi penurunan kunjungan wisata di seluruh destinasi.
Minat untuk berwisata turun karena masyarakat lebih fokus pada ibadah.
"Hal ini wajar terjadi dan memang tren setiap tahunnya demikian (penurunan wisatawan)," kata Aris Sugiyantoro.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang masuk, penurunan wisatawan bahkan mencapai 70 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.
Ia memberikan gambaran bahwa pada akhir pekan hari biasa, kunjungan wisatawan bisa mencapai 8.000 orang per hari.
"Awal puasa kemarin sekitar 2.000 pengunjung per harinya," jelas Aris.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta, mengatakan bahwa penurunan wisatawan ini tidaklah terlalu mengkhawatirkan. Memang pada momen puasa, kunjungan otomatis akan berkurang drastis.
"Memang begini untuk grafik atau trennya. Setiap tahun juga di bulan Ramadan ada penurunan," ucap Supriyanta.
Namun, beberapa hari menjelang Lebaran hingga setelah Lebaran, kunjungan wisatawan ke objek wisata akan mengalami peningkatan yang signifikan. Ia mencontohkan bahwa pengunjung di pantai biasanya membludak selama libur Lebaran.
"Biasanya beberapa hari sebelum Lebaran itu sudah mulai ramai pengunjung karena pemudik sudah banyak yang masuk ke Gunungkidul," tandasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa selain karena bulan puasa, faktor lain yang mempengaruhi turunnya kunjungan wisatawan adalah cuaca buruk yang terjadi di Gunungkidul dan sekitarnya. Akibatnya, wisatawan enggan untuk berwisata.