Layanan Pemakaman Hong Kong Kewalahan Akibat Covid-19, Banyak Mayat Tertumpuk di UGD dan Rumah Duka
Kesulitan dalam menemukan replika ini disebabkan oleh terhambatnya distribusi barang dari kota Shenzen sebagai penghasil banyak barang karena juga sedang memerangi virus Covid-19. Replika Barang untuk Arwah dalam Tradisi Tiongkok yang Sulit Didapat saat Layanan Pemakaman Hongkong Kewalahan Akibat Covid-19 (Foto: Youtube/ Samuel Christ)Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh penutupan sebagian besar perbatasan Hong Kong sebagai bentuk upaya pemutusan mata rantai Covid-19.
Tantangan Dalam Menghadapi Covid-19 di Hong Kong
Tantangan yang utama adalah tantangan infeksi di antara sesama staf di rumah duka.Akibatnya, hampir seperempat staf rumah sakit tak bisa bekerja sehingga rumah duka harus mengumpulkan orang terdekat untuk tetap bekerja.
Berbagai Upaya dalam menangani masalah layanan pemakaman Hong Kong Kewalahan Akibat Covid-19
Irene Young selaku pejabat pangan dan kebersihan kota mengatakan, upaya yang telah dilakukan China adalah dengan memasok lebih dari 95% dari 250-300 peti mati yang dibutuhkan Hong Kong setiap hari.Pada tanggal 14 hingga 26 Maret 2022, Irene Young menerima lebih dari 3.570 peti mati.Selain itu, enam krematorium juga dijalankan sepanjang hari dan melakukan rata-rata 300 kremasi per harinya, jumlah tersebut dua kali lipat dari biasanya.Untuk mengurangi terjadinya penumpukan mayat, Pemerintah China berusaha untuk memperluas kamar mayat umum sehingga berkapasitas lebih besar.Baca Juga: Peti Mati dari Kardus di Hong Kong yang Ramah Lingkungan untuk Menghadapi Lonjakan Kematian Akibat Covid-19Hasilnya, kamar mayat umum mampu menampung 4.600 mayat setelah sebelumnya kamar mayat hanya mampu menampung sekitar 1.350 mayat.