Pendidikan
Mengajar dalam Gelap, Inilah Pak Guru Triyanto dengan Segala Dedikasinya
HARIANE – Tak terhitung berapa banyak anak yang menjadi murid Triyanto. Setidaknya sudah 12 tahun guru ini mengabdikan dirinya mengajar di sekolah.
Selama itu pula Triyanto mengajar dalam gelap, tanpa pernah melihat wajah murid-muridnya. Meski begitu pria yang mengalami kebutaan sejak usia tujuh tahun ini terus menjalani tugasnya dengan baik.
Bahkan di usia 38 tahun, Triyanto berhasil mendapatkan penghargaan Anugerah Guru Berdedikasi dari Kementerian Agama RI pada 2022 lalu.
Triyanto adalah seorang guru yang mengajar di MAN 4 Bantul. Meski menyandang disabilitas netra, semangatnya dalam mengajar para murid tak pernah surut.
Kepada Hariane, ayah tiga anak ini menceritakan keseharianya dalam mengajar.
Mengawali aktifitasnya, Ia berangkat dari rumahnya di Timbulharjo, Sewon, Bantul sekitar pukul 06.25 WIB.Untuk ke sekolah, Trianto sesekali disamper teman sesama guru ketika keluarganya berhalangan mengantar.
Dalam mengajar, Triyanto mengaku tidak pernah sedikitpun merasa ada kendala. Saban hari, pria yang pintar bermain gitar ini mengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Al-Quran Hadist.
”Mengajar biasa, saya masuk kelas menyampaikan materi kepada peserta didik, kemudian memberikan tugas kemudian saya ajak mereka bagi kelompok untuk berdiskusi,” ujar Triyanto kepada Hariane di MAN 4 Bantul, Kamis, 13 Juli 2023.
Dinamika kelas dengan berbagai macam karakter murid tentu bukan perkara mudah yang harus dihadapi seorang guru. Namun, Triyanto ternyata punya banyak cara agar kelasnya kondusif.
Salah satunya ia akan mengajak para murid bersholawat terlebih dahulu untuk mencuri fokus perhatian sebelum diajar.
Selain bersholawat, tak jarang Triyanto bermain musik dan bernyanyi bersama muridnya.
“Ada murid bawa gitar, saya pinjam gitarnya kemudian saya ajak semua murid di dalam kelas untuk bernyanyi bersama sebelum pelajaran dimulai, dan mereka sangat senang sekali,” ujar Triyanto.