Harianesia , Budaya , Pilihan Editor

Mengetahui Tradisi Kenduri Setelah Sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, dengan Rasa Antusias Warga Diiringi Takbir

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Mengetahui Tradisi Kenduri Setelah Sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, dengan Rasa Antusias Warga Diiringi Takbir
Tradisi Kenduri setelah sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, tradisi membagikan makanan khas Tulungagung, salah satunya Ayam Lodho, yang juga disajikan dalam tradisi tersebut. (Foto: Website/tulungagungdaring.id)
HARIANE - Tradisi Kenduri setelah sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, dihadiri oleh warga Desa Moyoketen. Tradisi unik ini terus dilestarikan di beberapa desa, dengan tujuan sebagai ungkapan rasa kegembiraan atas kehadiran Hari Raya Idul Fitri 1443 H, dan sebagai rasa syukur selama bulan Ramadan.
Tradisi Kenduri setelah sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, tradisi tersebut merupakan salah satu tradisi saat memasuki masa Lebaran di Indonesia, karena setiap daerahnya memiliki suatu kegiatan yang menjunjung rasa batin dan makna di dalamnya.
Masyarakat Jawa menjadi suatu mayoritas masyarakat yang paling menonjol dengan adat dan budaya, salah satunya yang masih melaksanakan tradisi Kenduri setelah sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung.

Kenduri/Kenduren atau biasa disebut sebagai Genduren (Selametan) setelah sholat Idul Fitri tepatnya di Desa Moyoketen, Kabupaten Tulungagung, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan makna Kenduri biasanya, yakni menghubungkan rasa batin manusia terhadap Tuhan, serta untuk melestarikan tradisi turun menurun oleh para leluhur.

BACA JUGA : 5 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Ada yang Perang Hingga Melibatkan Pukulan
Tradisi Kenduri setelah sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, hanya saja yang membedakan yaitu waktu pelaksanaannya, yakni setelah sholat Idul Fitri dan menikmati hidangan bersama-sama di halaman atau tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Tradisi Kenduri setelah sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, Tradisi ini berlangsung sejak puluhan tahun lalu, namun belum diketahui pasti desa mana saja di Tulungagung yang masih melakukan tradisi Kenduri.
Seperti halnya tahun 2022 pada Hari Raya Idul Fitri dengan kebahagiaan atas kemenenangan setelah menyelesaikan puasa di bulan Ramadan, masyarakat di Desa Moyoketen semangat melakukan sholat di Pondok Pesantren MIA (Ma’hadul ‘Ilmi wal ‘Amal).
Tepatnya Senin, 2 Mei 2022, diiringi semilir angin, cuaca cerah dengan langit biru dan lantunan suara Allahuakbar, mendampingi perjalanan warga desa untuk melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid, sembari membawa baskom yang diisi dengan bermacam-macam lauk dan tidak tertinggal kehadiran daun pisang sebagai pembungkus atau penutup makanan.
Seperti salah satu masyarakat yang pulang kampung ke Desa Moyoketen, bernama Ari Wulan Jayanti, perempuan berusia 19 tahun tersebut, sering mengikuti tradisi Kenduri setelah melakukan sholat Ied, ia dan keluarganya dengan antusias membawa makanan untuk dikumpulkan bersama makanan warga lainnya.
Tapi itu dari masing-masing keluarga itu berbeda-beda, terserah setiap keluarga membawa lauk apa,” tutur Wulan menerangkan terkait makanan yang disajikan.
Perempuan yang kerap disapa Wulan tersebut, bersama keluarganya membawa makanan yakni nasi kuning, mie, dan ayam lodho, ia mengungkapkan bahwa makanan yang dibawa antara keluarganya dan warga lain, berbeda-beda, yakni ada yang membawa nasi kuning, tumpeng, kulupan, ayam bumbu bali, dan ayam goreng, untuk dikumpulkan di Pondok Pesantren MIA yang terletak di alamat Pacet, Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Berjalan bersama-sama warga yang lain sembari membawa makanan masing-masing, kemudian dikumpulkan di Pondok Pesantren MIA. Setelah mengumpulkan makanan Wulan dan keluarga berkumpul untuk melakukan sholat Ied.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Lakalantas Simpang tiga Sogan, Tiga Orang Jadi Korban

Lakalantas Simpang tiga Sogan, Tiga Orang Jadi Korban

Kamis, 21 November 2024 23:06 WIB
Dukungan bagi Pasangan Calon Agung-Ambar Makin Bertambah

Dukungan bagi Pasangan Calon Agung-Ambar Makin Bertambah

Kamis, 21 November 2024 22:38 WIB
Paslon Marija-Yusron Gelar Kampanye di Pasar Bendungan

Paslon Marija-Yusron Gelar Kampanye di Pasar Bendungan

Kamis, 21 November 2024 21:44 WIB
Novida-Rini Dapatkan Dukungan dari Forum Silaturahmi Kyai Kampung

Novida-Rini Dapatkan Dukungan dari Forum Silaturahmi Kyai Kampung

Kamis, 21 November 2024 21:34 WIB
Paslon Heroe-Pena Gelar Konser Akbar di Hari Terakhir Kampanye Pilkada, Sejumlah Musisi Lokal ...

Paslon Heroe-Pena Gelar Konser Akbar di Hari Terakhir Kampanye Pilkada, Sejumlah Musisi Lokal ...

Kamis, 21 November 2024 18:38 WIB
PDIP Kulon Progo Dukung Pilkada Bermartabat dan Terhormat Tanpa Politik Uang

PDIP Kulon Progo Dukung Pilkada Bermartabat dan Terhormat Tanpa Politik Uang

Kamis, 21 November 2024 18:00 WIB
Ribuan Personel Satlinmas Amankan Pilkada Jogja

Ribuan Personel Satlinmas Amankan Pilkada Jogja

Kamis, 21 November 2024 17:50 WIB
Sidang Putusan Mantan Direktur PT Taru Martani, Terdakwa Dipidana Penjara 8 Tahun

Sidang Putusan Mantan Direktur PT Taru Martani, Terdakwa Dipidana Penjara 8 Tahun

Kamis, 21 November 2024 17:40 WIB
Dispar Bantul Bakal Gelar Pentas Sendratari di Parangkusumo, Catat Tanggalnya

Dispar Bantul Bakal Gelar Pentas Sendratari di Parangkusumo, Catat Tanggalnya

Kamis, 21 November 2024 17:15 WIB
Kata Yusril Soal ‘Pembebasan’ Mary Jane Veloso : Banyak yang Salah Mengerti

Kata Yusril Soal ‘Pembebasan’ Mary Jane Veloso : Banyak yang Salah Mengerti

Kamis, 21 November 2024 14:14 WIB