Migran Haiti Terjebak di Limbo Meksiko, Hampir 900 Orang Mengajukan Petisi kepada Kota

HARIANE – Migran Haiti terjebak di Limbo Meksiko akibat peningkatan klaim suaka hingga mencapai rekor di atas 50.000 pada tahun 2023.

Hal ini berpotensi untuk semakin menekan layanan migran negara yang dinilai menjadi tegang karena banyaknya penduduk asal Haiti yang memikirkan untuk tinggal di Meksiko ketimbang Amerika Serikat.

Jika tren kenaikan tersebut terus berlanjut, maka jumlah klaim akan melonjak hingga melampaui level yang telah dicapai pada tahun 2021 silam, seperti diwartakan oleh Reuters.

Migran Haiti Terjebak di Limbo Meksiko

Menurut data dari Komisi Bantuan Pengungsi Meksiko (COMAR), dalam rentang tiga bulan pertama di tahun 2023, terdapat sejumlah 13.631 migran yang mengajukan permohonan status sebagai pengungsi. 

Pejabat Meksiko City mulai memindahkan sejumlah 400 migran Haiti dari kamp informal di alun-alun kota ke lokasi penampungan baru di pinggiran ibu kota sejak pekan lalu. Hal ini dilaksanakan sebagai respons atas adanya peningkatan kedatangan.

Alasan lain diduga karena adanya pengetatan kontrol perbatasan Amerika Serikat (AS) pada bulan Januari yang mempersulit akses rombongan migran untuk melakukan penyeberangan dari wilayah darat ke AS.

Migran Haiti yang tidak mendapat bantuan dari pihak-pihak berwenang dapat terhambat dalam pemenuhan syarat untuk mengikuti program paralel AS yang memungkinkan kuota bulanan untuk melakukan penyeberangan melalui jalur udara. Hal ini mengakibatkan migran Haiti terjebak di Limbo Meksiko

Selain itu juga bisa didukung oleh alasan meninggalkan rumah selama bertahun-tahun karena alasan ekonomi, yang mana dalam konteks ini warga Haiti menghadapi status tidak teratur apabila menolak serta berisiko dideportasi.

Haiti sendiri merupakan suatu negara di daerah Karibia yang meliputi bagian barat Pulau Hispaniola dan beberapa pulau kecil lainnya di Laut Karibia, seperti dilansir dari laman DBpedia.

Haiti menjadi negara kedua yang merdeka di Benua Amerika setelah Amerika Serikat, namun tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Hal ini didorong oleh faktor adanya gempa hebat yang melanda Haiti pada tahun 2009 hingga menyebabkan ekonomi negara tersebut menjadi berantakan.

Seorang direktur Casa Tochan di Mexico City bernama Gabriela Hernandez memaparkan bahwasanya terdapat tujuh tempat yang menjadi penampungan hampir 900 migran mengajukan petisi kepada kota untuk membuka yang baru akibat peningkatan drastis kedatangan.